Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Aksi 22 Mei 2019 di sekitar Gedung Bawaslu Jakarta Pusat meninggalkan sisa-sisa kerusuhan.
Jalan di sekitar Bawaslu nampak penuh dengan sisa-sisa batu, pecahan kaca, dan beberapa sampah hasil dari kerusuhan aksi 22 Mei.
Tak hanya sisa sampah, kerusuhan aksi 22 Mei juga mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum milik Pemprov DKI.
Salah satu fasilitas umum yang dirusak massa adalah tong sampah di sekitar Bawaslu.
Dikutip dari Kompas.com, tercatat total 30 tempat sampah di sekitar Jalan K H Wahid Hasyim rusak berat akibat aksi tersebut.
Mungkin terdengar sedikit sepele karena yang dirusak hanya tong sampah.
Baca Juga: Suasana Belum Kondusif Pasca Aksi 22 Mei, Zaskia Adya Mecca Larang Anak Keluar Rumah Sampai Nangis!
Namun jika kita tilik kembali, Pemprov DKI disebut menggunakan tong sampah keluaran Jerman dengan harga Rp 3,6 juta untuk satuannya.
Dikutip dari Warta Kota, Pemrov DKI Jakarta diketahui membeli 2640 tong sampah dari Jerman pada tahun 2018.
Ditotal dengan ongkos kirim, maka Pemprov DKI telah menggelontorkan dana lebih dari Rp 9 miliar untuk pembelian tong sampah tersebut.
Baca Juga: Diduga WNA, Identitas Polisi Bermata Sipit yang Viral Saat Aksi 22 Mei Kini Terkuak
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji saat itu menyebutkan kalau pihaknya membeli tempat sampah buatan Jerman karena tidak ada produk lokal yang memenuhi kriteria.
“Kami tidak mendapati produk lokal di katalog dan di pasaran untuk produk jenis ini, hanya ada produk Tiongkok dan Jerman," kata Adji.
"Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas,” tambahnya.
Saat itu pihak Pemprov juga menggunakan jasa importir yang sudah memiliki spesialis di bidang pengelolaan pembuangan untuk menjamin after sales service nya.
“Ini demi meyakinkan kami, bahwa penyedianya pun bukan perusahaan abal-abal, sehingga after sales service-nya dapat terjamin,” tutur Adji.
Namun kini tong sampah tersebut justru berakhir hancur akibat dirusak massa.
Baca Juga: Lama Bungkam, Prabowo Akhirnya Buat Video dan Minta Massa Aksi 22 Mei Pulang dan Istirahat di Rumah
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit menyayangkan puluhan tempat sampah tersebut dirusak dan dibakar oleh massa aksi.
"Dua hari ini kurang lebih 30 dirusak dan dibakar. Sangat disayangkan sekali massa merusak fasilitas umum," ujar Marsigit ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/5/2019).
Di antara 30 tempat sampah tersebut, ada pula milik pemprov DKI yang disebut keluaran Jerman dan dibeli pada Juni 2018.
Marsigit sendiri tidak merinci berapa banyak tong sampah buatan Jerman yang ikut dirusak.
Padahal satu tong sampah itu mencapai nominal Rp 3,6 juta.
Marsigit mengatakan kini pihaknya sedang mengupayakan pengganti tong sampah buatan Jerman yang sudah rusak tersebut .
Baca Juga: Rusuh Aksi 22 Mei, Inilah 4 Benda yang Disita Pihak Polda Metro Jaya dari Tangan Demonstran
"Nanti diganti tong sampah roda," ujar Marsigit singkat.
Kini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya sedang menghitung jumlah potensi kerugian aset DKI akibat aksi ini.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |