Baca Juga: Satu Desa di Jeneponto Terserang Wabah Penyakit Misterius, Sudah Tewaskan 3 Orang Warga
Tanah itu dulunya subur dan menjadi pedesaan dengan populasi ekitar 3.000 orang.
Mereka bekerja dengan menggarap sawah yang dikelilingi oleh pohon kelapa, jambu mete, mangga dan nangka.
Orang Hindu, Muslim, dan Kristen hidup bersama.
Ada sebuah kuil utama, beberapa kuil yang lebih kecil, sebuah kapel dan sebuah kuil Muslim.
Tetapi banyak hal berubah secara drastis setelah Goa dibebaskan dari Portugis pada tahun 1961.
Kepala menteri pertama, Dayanand Bandodkar, mengunjungi desa itu dengan berita tentang pembangunan bendungan pertama.
Dia mengumpulkan semua penduduk dan memberi tahu mereka bahwa itu akan menguntungkan semua daerah Goa selatan.
Dibangun di tepi sungai Salaulim, itu disebut Proyek Irigasi Salaulim.
Baca Juga: Niat Hati Ingin Mencari Ikan, Pria di Maluku Justru Tewas Dimangsa Buaya
3 Shio Paling Sial Hari ini 24 Desember 2024, Berisiko Gagal Kalau Sembarangan Ambil Keputusan
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |