Ikan ini menjadi ikan yang dikeramatkan warga sekitar. Begitu juga dengan masyarakat di wilayah Lubuk Larangan, Sumatra Barat.
Warga di daerah tersebut juga memberi nilai lebih ikan tersebut yang hanya boleh ditangkap dan dimakan satu tahun sekali saat perayaan Maulud Nabi Muhammad.
Baca Juga: Bikin Perjalanan Jadi Kacau, Jangan Lakukan 8 Hal ini Jika Sedang Traveling dengan Teman
Melihat potensi bisnis dan nilai lebih dari ikan dewa tersebut, banyak pihak mulai membudidayakan ikan tersebut.
Terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Salah satu pembudidaya adalah Himawan, asal Desa Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
Ia akui permintaan ikan dewa selalu meningkat dari waktu ke waktu. "Apalagi saat Imlek, lonjakannya bisa dua kali sampai tiga kali lipat.
Biasanya sebulan sebelum Imlek, pesanan sudah banyak," katanya. Tak hanya permintaannya yang meningkat, Himawan mengatakan, harga ikan dewa menjelang perayaan Imlek juga melambung tinggi.
Ia menyebut, harga satu kilogram (kg) ikan dewa bisa mencapai Rp 700.000–Rp 1 juta.
"Kalau hari-hari biasa, harganya sekitar Rp 150.000–Rp 250.000 per kilo. Mendekati Imlek bisa jadi mahal karena barangnya juga susah," tuturnya.
Kebanjiran permintaan ikan dewa menjelang Imlek juga diakui Urip Hartoyo, pembudidaya ikan dewa asal Desa Karang Tengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |