“Di suatu tempat, kejadiaannya bahkan lebih serius,” demikian Ida berkisah.
“Lebih dari 80 lelaki berdiri di jalanan setapak dan menghalangi perjalanan kami.”
Kemudian dia melanjutkan, “Sebelum saya menyadarinya, sekawanan lelaki telah melingkari saya seraya menodongkan tombak mereka, dengan tatapan ngeri dan liar.”
Ida melukiskan sosok lelaki Batak yang mengepungnya. Mereka berbadan tegap dan kuat, tingginya hampir dua meter, penampilannya beringas dan militan.
“Mulut lebar mereka dengan geligi yang menonjol, tampaknya lebih mirip dengan binatang buas ketimbang manusia manapun.”
Baca Juga: Sutopo Meninggal Akibat Kanker Paru: Udara Buruk di Jakarta Bisa Jadi Salah Satu Pemicunya!
Suasana kian mencekam, para lelaki itu merubungi Ida sembari bersorak-sorai.
“Saya tidak mengerti apa yang terjadi selanjutnya,” ungkapnya. “Saya merasa sudah pasti bahwa ini adalah akhir hidup saya.”
Ida gelisah, demikian dalam catatannya, lantaran suasana kian menakutkan. Namun, tampaknya dia tidak kehilangan kendali.
Dalam situasi teror, perempuan itu duduk di sebongkah batu.
Lalu, sekonyong-konyong mereka mendatanginya sembari menunjukkan gerakan-gerakan yang mengancam.
5 Arti Mimpi Rumah Disambar Petir, Benarkah Peringatan Bakal Ada Konflik? Ini Penjelasannya
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |