Grid.ID - Sering menahan buang air kecil atau kencing ketika dalam perjalanan?
Usai menahan buang air kecil atau kencing, perut bagian bawah pasti terasa penuh.
Lalu, apakah menahan buang air kecil atau kencing itu aman untuk kesehatan?
Kandung kemih adalah tempat penampungan urine yang sudah siap dibuang oleh tubuh.
Kandung kemih bersifat elastis sehingga bisa meregang lebih besar jika isinya semakin banyak, dan akan kembali pada ukuran normalnya ketika kosong.
Orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450 ml urine di dalam kandung kemih.
Baca Juga: Setelah Divonis Bebas, Kriss Hatta Langsung Buang Pakaian Dalam ke Tempat Sampah
Sedangkan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml.
Semakin dewasa akan semakin tinggi kemampuan menampung air kencing.
Apa yang terjadi saat sedang menahan kencing?
Ketika kita merasa ingin kencing, itu berarti kandung kemih sudah mulai penuh dengan cairan.
Respon ini adalah proses yang melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberi tahu inilah saatnya untuk kencing.
Dilansir dari Healthline, saat kandung kemih sudah hampir setengah penuh, ia akan mengaktifkan saraf di sekitarnya untuk memberi tahu otak.
Otak akan mendapatkan sinyal dan memberi perintah untuk segera buang air kecil.
Ketika mendapatkan sinyal tersebut, sistem saraf pusat akan refleks mengirimkan sinyal lagi ke saraf di sekitar kandung kemih untuk menahan pergerakannya, seolah berkata 'jangan dikeluarkan dahulu hingga tiba di toilet'.
Semakin meregang kandung kemih, maka rasa tidak nyaman pun akan semakin terasa.
Meskipun kandung kemih sebenarnya mampu meregang dan menampung urine hingga 1.000 ml, dalam beberapa kasus kandung kemih bisa pecah, dan untuk memperbaikinya butuh pembedahan khusus.
Untungnya, kasus ini terhitung jarang terjadi.
Apakah berbahaya jika menahan urine keluar dari kandung kemih?
Umumnya, kita masih boleh menahan kencing asal tidak terlalu lama dan tidak sering dilakukan.
Sebab, normalnya tubuh memang memiliki kemampuan alami untuk menahan air kencing keluar dari kandung kemih.
Untuk berapa lama boleh ditahan sebenarnya tidak ada batasan khusus, ini bisa bervariasi dari orang ke orang.
Tergantung dengan respon saraf, usia, seberapa banyak cairan yang dihasilkan.
Namun kita tetap tidak disarankan untuk menahan kencing terlalu lama.
Baca Juga: 6 Trik Menata Ruang Kerja di Rumah, Nyaman Namun Tetap Bisa Tingkatkan Produktivitas!
Dr. Nazia Bandukwala, seorang ahli urologi menyarankan untuk secara teratur buang air kecil setiap 3 jam sekali, meskipun sedang tidak kebelet buang air sekalipun.
Saat menahan kencing terlalu lama, nanti ketika buang air kecil, urine akan dipaksakan keluar dengan sangat cepat.
Kondisi ini bisa melemahkan atau memaksa kerja yang berlebihan pada otot dasar panggul dan membuatnya jadi terlalu aktif, mengalami nyeri kandung kemih, atau mengalami inkontinensia urine.
Menurut Dr. Bandukwala, menahan kencing terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Ketika kita tidak mengosongkan kandung kemih yang sudah penuh dengan bakteri di dalamnya, maka akan semakin banyak bakteri yang menetap dan berkembang dalam kandung kemih.
Kondisi inilah yang membuat orang yang menahan kencing lebih tinggi risikonya untuk mengalami infeksi saluran kemih.
Menahan kencing dalam batas waktu yang tidak terlalu lama bagi orang-orang yang sehat mungkin tidak terlalu menjadi masalah.
Namun, jika kamu memiliki kondisi berikut ini, akan membahayakan dan sangat tidak dianjurkan untuk menahan buang air kecil:
Pembesaran prostat
Gangguan pada kantung kemih
Gangguan ginjal
Retensi urine
Wanita yang sedang hamil
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |