Namun saat itu mereka benar-benar diliputi suasana duka.
Dalam rumah duka, tamu-tamu antre melewati peti besar yang pada bagian dekat kepala diberi "jendela" kecil.
Melalui lubang ini beberapa orang mencium mulut jenazah yang sudah dingin itu.
"Tsumi o nikunde, hito o nikumazu,” kata orang Jepang.
(Baca juga: Ilustrator Marvel Comics Ciptakan Superhero Syahrini, Seperti Itu Jadinya!)
"Kutuklah perbuatannya, jangan orangnya".
Bangsa Jepang memang menganut moral tersendiri.
Kesalahan bukan terhapus oleh penyesalan melainkan dengan dilupakan.
Menurut kepercayaan agama Shinto, kehidupan berakhir dalam sebuah lubang hitam.
(Baca juga: Baby Margaretha Pamer Pacar Bule, Nggak Nyangka Hasil dari Cinlok di Warteg)
Setelah itu tidak perlu lagi memikirkan kesalahan-kesalahan untuk dipertanggungjawabkan pada Pengadilan Akhir Dunia.
Siapapun dia, apakah direktur sebuah perusahaan besar ataupun pemimpin gangster, apapun yang dilakukannya, mereka lakukan itu untuk perusahaan yang dipimpinnnya, entah itu perusahaan mobil ataupun kekerasan.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |