"Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung sana sangat sepi, majikan saya sangat kejam," ungkap Turini, dilansir dari laman TribunJabar.id.
Selain tak diizinkan pulang ke Indonesia, Turini mengaku dipaksa bekerja di dua tempat yang berbeda.
Tapi kedua majikan Turini masih memiliki tali persaudaraan.
Turini bahkan tidak bisa keluar rumah untuk sekadar berbelanja di toko maupun di pasar.
Baca Juga: Viral PNS Hina Pembantu di Facebook, TKW Hongkong : Kalau Dia Dipecat, Saya Syukur Alhamdulillah
"Saya tuh enggak bisa keluar, enggak bisa pulang, seperti orang dipenjara aja. Di rumah aja, enggak pernah melihat sama orang-orang. Enggak pernah pergi-pergian, enggak perna ke pasar-pasar," ungkap Turini, dilansir dari laman Kompas.com.
Setiap harinya, Turini bekerja dari pukul 7 pagi hingga 11 malam di dua rumah majikannya.
Selama hampir 21 tahun bekerja, Turini bahkan tidak mendapatkan gaji yang layak. Turini mengaku mendapatkan hanya pernah menerima gaji sebanyak 4 kali.
Turini bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga pada Meret 2019, dan mengancam orang tuanya untuk memulangkannya.
Fiersa Besari Ikut Rombongan Pendakian Carstensz, Postingan Terakhir di IG Langung Diserbu Warganet
Source | : | Kompas.com,Tribunjabar.id |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |