Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang turis Inggris dua kali dilarang terbang di Bandara Internasional Keflavik, Islandia.
Dilansir Grid.ID dari The Star, pria ini pertama kali dilarang terbang setelah mengenakan delapan pasang celana dan 10 kemeja.
Pria itu bernama Ryan Carney Williams pemilik akun twitternya @RYAN_HAWAII.
Ia dilaporkan melakukannya untuk menghindari pembayaran bagasi ekstra pada penerbangan British Airways ke London pada Rabu, (10/1/2018).
Sehari kemudian, dia kembali dilarang naik penerbangan EasyJet.
(BACA : Temukan Uang Tunai Sebesar Rp 807 Juta, Lihat Apa yang Dilakukan oleh Petugas Cleaning Service Ini)
Hal ini terjadi setelah pihak maskapai mendengar perilakunya.
Menurut situs berita lokal Iceland Monitor, Williams ditolak oleh boarding pass British Airways karena mengenakan semua pakaian.
Hal ini dianggap tidak sesuai dengan barang bawaannya.
Ryan kemudian ditangkap karena bersikap kasar dan menolak meninggalkan meja penerbangan.
Ryan mendokumentasikan kejadian tersebut di akun Twitter-nya.
Dia difilmkan dengan beberapa pakaian, setidaknya ada dua sweater yang terikat di lehernya.
"Mereka benar-benar membuat saya berpakaian seperti ini, dan mereka bahkan tidak membiarkan saya melanjutkan," katanya di video tersebut.
(BACA : Wanita Wajib Tahu, Ini 4 Tanda Kanker Rahim!)
Ryan juga menyebut maskapai tersebut "tercela" dan bertanya apakah ia menjadi korban perbuatan rasial.
Dalam video kedua, Ryan terlihat meminta staf bandara untuk memberikan penjelasan mengapa dia tidak dapat naik pesawat.
Ryan kemudian menjelaskan di Twitter bahwa tidak mampu membayar biaya bagasi tambahan sebesar £ 90 (sekitar 1,6 juta rupiah).
Ia tak mampu membayar karena kehilangan tempat tinggal di Islandia selama lebih dari seminggu.
Saat check-in untuk penerbangan EasyJet, Ryan tidak mengalami hambatan.
Namun ia kemudian dicegah naik ke gerbang.
(BACA : Kisah Wanita Pemanjat Tebing Curam, Rela Bertaruh Nyawa Demi Anak dan Suaminya!)
Juru bicara EasyJet mengatakan kepada surat kabar London, "kapten dan awak darat mengkhawatirkan laporan dari hari sebelumnya, jadi kami memberikan pengembalian dana dan dia bepergian dengan maskapai lain".
Ryan mengunggah beberapa screenshoot pertukaran maskapai yang awalnya tidak menawarinya pengembalian dana.
Dalam sebuah pernyataan, British Airways mengatakan bahwa tarif bagasi barang bawaan dari Islandia seharga £ 47 (sekitar 686 ribu rupiah) .
"Kami memahami bahwa rencana penumpang kami dapat berubah, sehingga mereka dapat memilih untuk membayar biaya di bandara jika mereka memerlukan bagasi tambahan," kata pernyataan tersebut.
Maskapai ini juga membantah pada media dalam sebuah pernyataan insiden tersebut terkait dengan ras Ryan.
(BACA : Diikuti Seorang Laki-laki, Wanita Ini Sampai Keluar dari Pekerjaannya)
"Keputusan untuk menolak penumpang sama sekali tidak didasarkan pada ras. Kami tidak mentoleransi perilaku mengancam atau kasar dari pelanggan manapun, dan akan selalu melakukan tindakan yang tepat," kata seorang juru bicara.
Dilaporkan bahwa Ryan akhirnya berhasil kembali dengan sebuah maskapai penerbangan Norwegia.
Ia berhasil pulang meskipun tidak jelas apa yang terjadi dengan pakaiannya.(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |