Angin dan air pada saat musim hujan mudah masuk hingga menggenangi permukaan lantai tiap ruang. Terlebih kamar tidur Jodi yang dekat dapur.
Namun, bukan dapur seperti umumnya, melainkan ruang kecil beralaskan tanah untuk menyimpan tumpukan bata menyerupai tungku dan beberapa potong kayu bakar untuk memasak.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibunuh, Ada Alasan Menyedihkan Mengapa Laron Senang Mengerubungi Lampu
Andalkan bantuan untuk bertahan hidup
Selama 12 tahun, Rakun dan Sati menjaga anak cucunya di rumah sederhana itu.
Setiap hari, mereka harus saling berbagi kesempatan istirahat di dalam bangunan seluas sekitar 3 X 6 meter persegi.
Rakun seorang diri yang menjadi tulang punggung keluarga. Dia pun berkerja serabutan dengan penghasilan yang jauh dari kebutuhan.
Selama ini mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah setiap bulan untuk dapat makan nasi.
"12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan. Jadi ga ada punya kerjaan yang matok. Makan pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," kata Rakun kepada Kompas.com di rumahnya.
Baca Juga: Jangan Tempatkan dapur di Depan Rumah, Mudah Kena Sial
Ke sekolah pakai baju kotor
Kondisi itu membuat Rohayatun, salah satu guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margabakti, Kecamatan Kadugede, merasa prihatin.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |