Grid.ID – Sebelum era jaman modern, budaya dari berbagai dunia sudah terlebih dahulu menjelaskan jiwa atau roh dalam cara yang luas dan menakjubkan.
Jiwa merupakan aspek penting dari agama dan terkait erat dengan kehidupan setelah kematian, reinkarnasi, dan spiritual.
Ini berarti konsep jiwa merupakan bagian integral dari banyak sistem kepercayaan dan bahwa dalam banyak kasus deskripsi dan penjelasan jiwa itu panjang dan kompleks.
Bagi orang, jiwa tetap menjadi simbol diri, dan gagasan untuk bertaruh atau kehilangan jiwa telah digunakan sebagai alur cerita dalam kisah-kisah seperti Faustus selama beberapa generasi.
Orang Mesir kuno memiliki gagasan rumit mereka sendiri tentang apa yang membentuk jiwa manusia, dan kepercayaan mereka mencakup membagi jiwa menjadi sembilan bagian: Khat, Ba, Ren, Ka, Shuyet, Jb, Akh, Sahu, dan Sechem.
Delapan di antaranya abadi dan masuk ke alam baka dan yang kesembilan adalah tubuh fisik yang tertinggal.
Khat atau Kha - Tubuh
Orang Mesir kuno percaya bahwa bentuk fisik itu sendiri adalah bagian dari jiwa manusia dan menyebut unsur ini Khat atau Kha.
Itu adalah 'kapal' yang dihuni oleh sisa jiwa di Bumi. Ini adalah bagian dari alasan mumifikasi menjadi sangat penting bagi orang Mesir kuno karena mempertahankan tubuh fisik sebenarnya menjaga bagian penting jiwa.
Setelah seseorang meninggal, persembahan masih akan dibuat untuk jiwa di tubuh fisik mereka karena diyakini sisa jiwa mereka secara supernatural menyerap manfaat dan nutrisi dari persembahan.
Tubuh itu adalah penghubung dengan esensi orang yang pernah mendiaminya, sebuah konsep yang terlihat dalam banyak interpretasi lain tentang jiwa.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |