Baca Juga: Kisah Penyelam Gurun Pasir Menemukan Harta Karun Berusia 2.300 Tahun Terendam di Bawah Piramida Kushite
Akh tidak tinggal dengan Khat seperti banyak elemen jiwa lainnya, ia hidup di antara bintang-bintang dengan para dewa, meskipun itu memang kembali ke tubuh pada kesempatan jika perlu.
Itu adalah representasi dari kecerdasan, kemauan, dan niat seseorang.
Akh juga merupakan aspek jiwa yang dapat terhubung kembali melalui orang-orang terkasih dengan tampil kepada mereka dalam mimpi mereka.
Baca Juga: 10 Gempa Bumi Terdahsyat dalam Sejarah Manusia, 2 Diantaranya Terjadi di Indonesia
Sahu - Hakim dan Tubuh Spiritual
Sahu sebenarnya merupakan aspek lebih lanjut dari Akh. Segera setelah jiwa dianggap layak memasuki akhirat, Sahu akan terpisah dari semua bentuk jiwa lainnya.
Sama seperti beberapa ide modern tentang hantu, Sahu dikatakan menghantui orang-orang yang telah berbuat salah pada seseorang dalam kehidupan dan melindungi mereka yang dicintai oleh jiwa.
Seperti halnya Akh dapat muncul dalam mimpi seseorang, Sahu juga bisa muncul pada seseorang.
Itu sering dianggap sebagai roh pendendam dan bisa disalahkan atas nasib buruk apa pun.
Bahkan ada contoh dari Kerajaan Tengah tentang surat yang ditinggalkan oleh seorang duda di makam almarhum istrinya yang memohon Sahu untuk berhenti menghantuinya.
Baca Juga: Ayah dari Paskibraka Tangsel yang Meninggal Dunia Akhirnya Angkat Bicara:
Sechem atau Sekhem - Energi Kehidupan
Sekhem adalah elemen lain dari Akh. Tidak banyak yang diketahui tentang Sekhem, tetapi itu dianggap semacam energi kehidupan jiwa.
Sekhem hadir di akhirat setelah penghakiman berlalu dan jiwa dianggap layak.
Dalam Book of the Dead, Sekhem digambarkan sebagai kekuatan dan tempat di mana para dewa Horus dan Osiris tinggal di dunia bawah.
Sekhem mungkin juga telah digunakan untuk mengendalikan lingkungan fisik dan hasil seseorang dan tindakan mereka.
Seperti Akh, Sekhem tidak tinggal dengan Khat dan tubuh fisik, tetapi di antara bintang-bintang dengan para dewa dan dewi.
Kompleksitas Jiwa
Cara orang Mesir kuno membagi jiwa menunjukkan betapa pentingnya hal itu bagi mereka.
Jelas itu adalah sesuatu yang telah dipikirkan dengan sangat rinci, dan itu adalah inti dari keyakinan mereka tentang akhirat dan bagaimana seseorang dapat mencapainya.
Keyakinan mereka tentang jiwa juga menentukan cara mereka memperlakukan tubuh setelah mati.
Mumifikasi, bagian ikon budaya Mesir kuno, adalah hasil dari kepercayaan mereka tentang Khat dan bagian-bagian lain dari jiwa yang membutuhkan tempat tinggal. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “9 Bagian Jiwa Manusia dari Keyakinan Mesir Kuno, Dari Bentuk Burung Berkepala Manusia Hingga Roh Pendendam”
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |