Mereka percaya bahwa Ka masih membutuhkan makanan setelah kematian, yang merupakan alasan makanan dan minuman akan disajikan kepada Khat.
Mereka tidak berpikir bahwa Ka masih perlu makan makanan secara fisik, tetapi berpikir bahwa nutrisi diserap oleh Ka dengan cara supranatural setelah kematian.
Semacam persembahan yang disebut Rumah Jiwa, terbuat dari tanah liat yang dibentuk menjadi struktur yang dikembangkan untuk mempersembahkan Ka dengan sajian.
Beberapa orang percaya Rumah Jiwa bahkan dimaksudkan sebagai tempat fisik bagi Ka untuk tinggal dan menyajikan persembahan makanan dan minuman kepada mendiang.
Shuyet - Bayangan
Orang Mesir kuno percaya bahwa bayangan itu sebenarnya adalah bagian dari jiwa seseorang dan mereka percaya itu berisi bagian dari apa yang membuat masing-masing individu unik.
Seperti di banyak budaya lain, orang Mesir juga percaya bahwa bayangan itu ada hubungannya dengan kematian.
Shuyet diyakini sebagai pelayan bagi Anubis, dewa kematian dan akhirat Mesir. Penggambaran fisik Shuyet adalah dari sosok manusia yang seluruhnya berwarna hitam.
Beberapa orang memiliki 'Kotak Bayangan' di antara barang-barang penguburan mereka sehingga Shuyet memiliki tempat tinggal.
Dalam 'Book of the Dead' di Mesir, jiwa digambarkan meninggalkan kuburan orang yang meninggal pada siang hari dalam bentuk bayangan.
Nicky Tirta Sindir Kelakuan Tasyi Athasyia yang Review Bika Ambon Ci Mehong, Datangkan Ahli Buat Beri Penjelasan
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |