Prada DP mengaku harus merayap di kawat berduri dan berjalan kaki ke permukiman warga yang berjarak sekitar 500 meter.
"Malam itu, pertama saya ke kantin untuk minta kantong plastik hitam agak besar ke ibu kantin. Tujuannya untuk bisa masukkan baju saya ke dalam kantong. Saya tidak ada ngomong rencana kabur itu ke orang lain," ujar Prada DP di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (15/8/2019).
Ia juga harus menyelinap ke belakang kelas sebelum merayap melewati kawat berduri.
"Setelah itu saya menyelinap ke belakang kelas. Terus merayap melalui kawat duri di belakang kelas itu," sambungnya.
Prada DP mengaku tak tahu akan pergi kemana, tetapi ia nekat kabur dari tempat latihan.
"Saat keluar itu, tidak ada pikiran mau ke mana-mana. Saya cuma hanya ingin segera keluar saja dari tempat itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, Prada DP juga nekat mencuri jemuran pakaian warga dan juga mengambil sandal milik warga.
Mengaku takut tertangkap dan hari sudah larut, Prada DP akhirnya menginap di rumah yang pintunya terbuka.
Ia juga mengatakan dapat nasehat dari ibu lontong, pemilik rumah tempatnya bersinggah sementara.
Source | : | Kompas.com,Tribunsumsel.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |