Gereja Te Mu juga didirikan dan selesai pada 1862.
Dari 1865 hingga 1870, banyak sengketa tanah antara Maori terjadi.
Akibatnya, Maori lokal mundur kembali ke Kariri Point dan Spencer meninggalkan Te Wairoa pada tahun 1870 untuk bersama keluarganya.
Pada 1886, Te Wairoa sudah menjadi objek wisata yang populer dengan hotel-hotel dan jalan-jalan yang mengarah pada sebuah wisata alam yang indah.
Namun, pada tengah malam tanggal 10 Juni, rakyat Te Wairoa dibangunkan oleh serangkaian gempa bumi kecil.
Tak selesai di situ, gempa bumi yang jauh lebih besar juga mengikuti dengan akhirnya ledakan besar-besaran.
Selama lebih dari empat jam, batu, abu dan lumpur terus-terusan membombardir desa.
Desa Te Wairoa pun terkubur di bawah lapisan lumpur setinggi 121cm.
Letusan itu telah memakan korban jiwa sebanyak 153 orang dan menjadi bencana alam terbesar Selandia Baru.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |