Selama bertahun-tahun setelah letusan, rumah-rumah orang Maori yagn disebut Hinemihi ditemukan mengeras.
Namun bangunan yang ditemukan ini, pada akhirnya dijual ke Gubernur Jenderal Selandia Baru dan dikirim ke Inggris untuk ditempatkan di Taman Clandon, Surrey.
Usai bencana, tata ruang desa Te Wairoa mulai dibangun lagi pada 1906.
Situs itu kemudian dikembangkan oleh Keluarga Smith untuk dijadikan objek wisata.
Pada tahun 1999, sebuah museum pun ditambahkan yang dapat mengungkap bagaimana budaya Maori dan Eropa terintegrasi selama fase perkembangan sosial Selandia Baru ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Melihat Desa Te Wairoa, Desa Unik yang Terkubur di Bawah Abu Vulkanik”
Sempat Dinyatakan Sembuh, Anak Sebut Kanker yang Diderita Nurul Qomar Sudah Menyebar ke Organ Vital
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |