Saya yang masih kebingungan atas “serangan” mendadak ini membalas dengan mengatakan “Tembak saja kalau berani”. Bagaimana saya bisa melawan, tangan saya diborgol sampai dua buah.
Saya kemudian secara paksa diangkut ke atas motor dan dibawa ke sebuah lapangan. Disitu saya kembali dipukul berkali-kali dan dipaksa mengaku bahwa saya adalah bandar atau pemakai narkoba.
(Korban Kedua Longsor Bandara Diselamatkan Lebih Lama Dari Dianti Putri, Ternyata Ada Pemicunya )
Saya bersikukuh tidak mengaku dan mengiyakan apa yang mereka tuduhkan kepada saya, karena saya memang bukan bandar atau pemakai narkoba, saya mencari rejeki secara halal. Karena saya tetap menyangkal tuduhan tersebut, saya ditantang untuk tes urin di tempat. Saya mengiyakannya. Saya menjalani tes urin dengan tangan diborgol. Puji Tuhan, hasilnya negatif!
Meskipun hasil tes urin negatif, para oknum anggota BNN ini masih terus mengintimidasi saya untuk mengakui bahwa saya pengguna sabu. Saya diancam akan dibawa ke BNN. Saya mempersilahkan, karena saya memang tidak bersalah.
Saya dibawa ke BNN dengan alasan kunci borgol rusak dan dibuka nanti di BNN. Kunci borgol rusak? Bagaimana ini standar kelaikan peralatan petugas BNN di lapangan? Sesampainya di BNN, ternyata kunci yang dijanjikan tidak langsung ada.
(Tak Terima Suaminya Ditahan Sebagai Pengedar Narkoba, Wanita Ini Datang dan Menangis Histeris)
Badan sudah sakit akibat dipukuli ditambah penderitaan tangan diborgol berjam-jam. Ya, ada sedikit kebaikan saya rasakan di kantor BNN, saya diberi makan siang. Puji Tuhan!
Saya hendak dibawa ke tukang kunci duplikat. Bisa saudara-saudara bayangkan bagaimana malunya saya jika seandainya saya dibawa ke tempat umum dengan tangan masih diborgol, bertemu teman dan kerabat? Apa penilaian mereka terhadap saya? Wah bang Jend kena kasus kriminal.
Puji Tuhan, ternyata ada anggota di kantor BNN yang memiliki kunci. Borgol dibuka dan saya dilepaskan dengan permintaan maaf.
Maaf? Setelah aksi brutal ala koboi yang saya alami? Sebagai orang beriman, saya mengampuni, tapi ini tidak menyelesaikan masalah, karena hal ini bisa terulang lagi dan terjadi kepada siapapun. Untung saya dianugerahi fisik yang cukup kuat oleh Tuhan, bagaimana jika korban oknum-oknum ini lemah secara fisik? Tentu fatal akibatnya.
Demi menegakkan rasa keadilan dan mengingatkan kepada masyarakat umum yang mungkin sewaktu-waktu bisa mengalami hal yang sama dengan saya, saya melaporkan kejadian ini ke Bidang Propam Polda Metro Jaya. Laporan saya tidak dapat diproses karena oknum adalah anggota Mabes Polri.
5 Shio Paling Sabar Merawat Pasangan Kala Sakit, Pendamping yang Luar Biasa karena Gak Semua Bisa
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |