Ia mengaku sering dipukul bahkan bagian kepala Sumiati juga tak luput dari pukulan sang majikan dengan menggunakan kayu hingga setrika. Akibat penyiksaan tersebut, penglihatan Sumiati terganggu.
Kisahnya mulai terungkap ketika pihak keluarga mencoba membawa Sumiati mengecek kesehatan matanya ke RSUD Pemangkat.
“Kata dokter matanya harus secepatnya dioperasi,” kata Najimah, kerabat Sumiati.
Direktur Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perempuan dan Keluarga (LKBH PeKa) Rosita Nengsih yang menjenguk Sumiati, menuturkan dirinya akan mengawal kasus yang diawali oleh Sumiati. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunpontianak.co.id |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |