Akibat peristiwa tersebut, berbagai aktivitas terhambat akibat pencemaran udara yang menimpau Riau dan Kalimantan.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Ikut Khawatir soal Kabut Asap di Kalimantan dan Sumatera
Meski sudah diupayakan supaya api cepat padam, nyatanya kabut asap hingga kini masih terlihat tebal dan terus memakan korban.
Seorang bayi umur 3 tahun diduga menjadi salah satu korban dari tebalnya asap kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, seorang bayi yang baru berumur 3 hari diduga meninggal akibat asap tebal.
Baca Juga: Uya Kuya Minta Perhatian Pemerintah Terhadap Kabut Asap
Bayi malang tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Syarifa Pekanbaru.
Menurut Evan Zebdrato, ayah si bayi, anaknya meninggal setelah mengalami sesak napas, batuk-batuk dan demam tinggi, serta bibir yang menghitam.
"Badannya panas sekali, bibirnya menghitam. Kami cemas sekali dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata Evan saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya, Kamis (19/9/2019).
Namun, dalam perjalanan bayi tersebut telah menghembuskan napas terakhir.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribunpekanbaru |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |