Menurut keterangan dokter, bayi tersebut diduga terkena virus yang diakibatkan oleh asap.
Meski begitu, Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau belum bisa memastikan terkait penyebab meninggalnya bayi akibat menghirup udara yang terpapar kabut asap.
Baca Juga: Kabut Asap Pekat Selimuti Kota Pekanbaru, Warga: Yang Kita Hirup Itu Bukan Lagi Oksigen
"Iya, kami sudah dapat info, tapi kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya apa. Sekarang kami sedang telusuri," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Diskes Riau, Yohanes, seperti yang dilansir Grid.ID dari laman TribunPekanbaru, pada Jumat (20/9/2019).
Pihak Dinkes mengaku tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab bayi meninggal dunia tersebut sebelum mendapat data yang akurat.
"Kita tidak ingin apa yang kita sampaikan berbeda dengan yang terjadi dilapangan, nanti malah bisa membuat masyarakat resah. Makanya kita telusuri dulu informasi ini," ujar Yohanes.
Baca Juga: Kabut Asap Semakin Pekat, 'Spider-Man' Turun Tangan Padamkan Kebakaran Hutan di Riau
Bayi malang tersebut dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 10 malam saat dalam perjalanan menuju RS Syafira, Pekan Baru, pada Rabu (18/9/2019).
Namun, pihak RS Syarifa membantah telah menerima pasien bayi meninggal dunia.
"Memang ada yang menanyakan juga sebelumnya, tapi kami sudah cek data pasien, tidak ada. Berkemungkinan bukan di rumah sakit Syafira, karena kami sudah cek, memang dipastikan tidak ada di sini," jelas Feri Bosma, Humas RS Syafira kepada TribunPekanbaru, Kamis (19/9).(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribunpekanbaru |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |