Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang gadis kecil berusia 12 tahun asal Tiongkok telah menjual rambutnya yang panjang.
Uniknya, ia rela menjual rambutnya guna membeli ponsel untuk menghubungi ibunya.
Dilansir Grid.ID dari South China Morning Post, gadis kecil bernama He Jingling dari provinsi Shaanxi, Tiongkok menjual rambut untuk mengumpulkan uang demi membeli smartphone.
Ia berusaha membeli ponsel agar bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan ibunya.
( BACA JUGA: Pengin Hias Rumah dengan Karangan Bunga Tapi Budget Pas-pasan? Lakukan 3 Trik Cerdas Berikut Ini )
Ibunya merupakan seorang pekerja migran yang dari provinsi Shaanxi untuk mencari pekerjaan di tempat lain.
"Rambut saya cukup panjang, sudah mencapai pinggul saya," kata He Jingling dalam sebuah wawancara.
"Ini adalah pendapatan terbesar yang telah saya sumbangkan untuk keluarga saya," ujarnya.
He yang tinggal di daerah pegunungan hanya dikunjungi ibunya sekali dalam setahun tiap tahun baru Imlek.
( BACA JUGA: Sambut Tahun Baru Imlek, Intip Gaya Busana Kompak Sarwendah dan Thalia, Gemes Banget! )
Bulan lalu, setelah melihat seorang teman melakukan video call ke ibunya, He langsung ingin membeli ponsel.
Ia menjual rambutnya seharga 300 Yuan (sekitar 649 ribu Rupiah).
"Ibu saya jauh," ujar He.
"Dia tidak punya banyak uang untuk dihubungi dengan telepon biasa, jadi kita tidak bisa berbicara terlalu lama di telepon."
( BACA JUGA: Niatnya Rogoh Ponsel yang Tejatuh di Lubang Closet, Lengan Seorang Pria Malah Terjepit )
"Tapi aku tidak bisa melihat wajahnya saat menelepon biasa," katanya.
Gadis itu mengatakan bahwa dia merasa iri menyaksikan tetangganya bervideo call bersama ibu mereka setiap He berkunjung ke rumah temannya.
"Temanku juga bisa berfoto dengan ibunya dan menyimpan foto tersebut di telepon," katanya.
Satu-satunya foto yang He miliki bersama ibunya adalah saat ia masih bayi.
( BACA JUGA: Keren, Ini Dia Supermarket Canggih Tanpa Kasir dan Nggak Perlu Antri )
Kakek buyut He bekerja sebagai peternak ayam dan petani tanaman obat herbal di lereng gunung yang curam.
Di musim dingin, saat rumahnya terlalu gelap untuk membaca, menulis atau belajar, He akan mengerjakan PR di luar rumahnya.
Saat dia tidak belajar, gadis kecil itu membantu kakek dan neneknya memelihara ayam dan merawat peternakan.
Neneknya, Zhang Shufeng, mengatakan bahwa dia khawatir tentang masa depan anak tersebut meskipun dia berada di rangking lima besar di kelasnya.
( BACA JUGA: 4 Hal yang Sering Nggak Disadari Terjadi Pada Tubuh Saat Berpergian Menggunakan Pesawat Terbang )
"Jika [He] benar-benar bisa masuk ke universitas, saya tidak punya cukup uang untuk membayar uang sekolah, apa yang bisa saya lakukan?" Kata Zhang.
Dia sering menangis diam-diam karena tidak bisa membiayai pendidikan cucunya.
"Aku menyeka air mataku saat anak itu pulang."
"Aku tidak ingin memberinya tekanan," ujar Zhang.
( BACA JUGA: Belum Jelas Penyebabnya, Ibu Tewas Terjatuh dari Lantai 10 dan Menimpa Satpam di Bawahnya )
Biasanya He dan neneknya berangkat sebelum subuh untuk menjual ayam di pasar terdekat.
Merekamelakukan perjalanan selama satu jam di bawah guruna salju musim dingin.
Di pasar, He yang biasanya malu, berubah jadi gadis yang bersemangat.
He mengatakan bahwa dia mengatasi rasa malunya dengan memusatkan perhatian pada tugas yang ada.
( BACA JUGA: Mark Lulus Dari SOPA, Para Member NCT Ternyata Punya Ciri Khas Saat Foto Bareng, Awas Baper Lihat Mantan! )
"Saya benar-benar ingin menjual ayam itu," katanya.(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | South China Morning Post. |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |