Tak sedikit warganet yang menduga-duga tentang bahaya gas air mata kadaluarsa jika terkena manusia.
Melansir dari laman Kompas.com, seorang peneliti dan dosen teksikologi dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI), Budiawan menerangkan fungsi dari zat yang sudah kadaluarsa dapat berubah.
"Bahan kimia jika kadaluarsa artinya fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan atau oksidasi.
Artinya, efektivitas atau manfaatnya berkurang," kata Budiawan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (25/9/2019).
Budiawan memastikan bahwa gas air mata yang sudah kadaluarsa mestinya tidak lebih perih karena zat kimianya telah teroksidasi.
Tak hanya itu Budiawan juga menerangkan kandungan dalam gas air mata yang menyebabkan iritasi maya dan perih.
"Senyawa acrolein dan chlorobenzalonitril (CS) efeknya perih atau iritasi di mata," imbuh Budiawan.
Dilansir Grid.ID dari laman BBC, gas air mata ternyata juga mengandung chloroacetophenone (CN).
Tak hanya CN, terdapat kandungan berbahaya lain di dalam gas air mata, seperti chlorobenzylidenemalononitrile, bromoacetone, dan phenacyl bromide hingga semprotan merica.
Source | : | Kompas.com,BBC,Kashmir Dispatch |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |