Penggunaan gas air mata yang kadaluarsa menurut penelitian yang dilakukan oleh Mónica Kräuter, seorang profesor Venezuela dari Universitas Simón Bolivar, mengumpulkan ribuan tabung gas air mata.
Gas air mata ini kemudian ditembakkan oleh otoritas Venezuela pada tahun 2014, yang menunjukkan bahwa 72% dari gas air mata yang digunakan sudah kedaluwarsa.
Hasil dari penelitian mencatat bahwa gas air mata tersebut terpecah menjadi beberapa zat, seperti sianida oksida, fosgen dan nitrogen yang sangat berbahaya ".
Dilansir dari Kashmir Dispatch seorang Presiden Asosiasi Dokter Kashmir, Dr. Nisar ul Hassan yang menyatakan, "Penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa merupakan hal yang sungguh tidak manusiawi."
Pasalnya, gas air mata bisa berubah jadi racun berbahaya saat kadaluarsa sehingga memiliki efek kesehatan yang sama.
Bahkan, gas air mata kadaluarsa dapat menyebabkan kebutaan secara permanen, luka bakar akibat paparan bahan kimia yang kadaluarsa.
Beberapa ancaman bahaya lain meliputi iritasi, kejang-kejang, hingga asma yang parah. (*)
Pacari Luna Maya, Maxime Bouttier Gak Peduli Soal Jarak Usia 10 Tahun di Antara Keduanya: Menurutku Itu Gak Jauh
Source | : | Kompas.com,BBC,Kashmir Dispatch |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |