Tapi ia tidak ingat mengapa kakinya tidak terluka sedikit pun walaupun menginjak pecahan kaca bus itu.
Ia juga masih ingat betapa pegal lengan dan pergelangan tangannya usai mencengkram besi tirai sebelum bus yang ditumpanginya terguling di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
"Saya sudah tahu bus oleng ke kanan dan ke kiri. Waktu itu saya berdiri dan bisa melihat dengan jelas ada sepeda motor yang menyalip. Saya cuma bisa fokus dan mencari pegangan," ungkap Mola mengingat apa yang menimpa dirinya.
Kali pertama membuat kaca di bus itu pecah, dan kali kedua membuat sebagian penumpang di bagian kursi penumpang sebelah kiri terlempar keluar.
Ia takut bus itu akan meledak.
Hanya maut dan keluarganya yang ada dalam pikirannya, namun Mila melawannya.
Ia bertekad harus hidup.
"Mati. Mati. Tapi saya ingat keluarga, anak-anak, saya harus tetap hidup. Pokoknya, gimana caranya saya bisa hidup. Saya cuma takut kalau meledak," ungkap Mila.
Setelah berhasil mempertahankan hidupnya dan keluar dari bus, Mila kemudian mencari pertolongan.
(Kronologi Kasus Anak Denada Dibully, Mulai Dari Komentar Kasar Hingga Bantuan Pengacara)
Ia sempat kesal dan menangis karena warga yang ada tak mau meminjamkan ponsel kepadanya.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |