“Setelah sekitar 3.000 tembakan, maka akan terlihat batu tersebut pecah menjadi butiran kecil-kecil. Nah, pecahan kecil ini kemudian keluar bersama urine,” papar dr. Bobby. Dia menambahkan butiran pecahan batu itu bisa langsung keluar, tetapi bisa juga beberapa hari kemudian baru bisa keluar bersama urine.
TIDAK PERLU BIUS
Menurut dr Bobby terapi menggunakan ESWL cukup sederhana.
Tidak perlu bius, seperti pasien operasi, juga tidak perlu puasa,
“Tidak perlu bius, karena ketika diterapi tidak sakit. Kecuali di perut hanya terasa sedikit mules dan kembung,” paparnya sehingga pasien tidak perlu rawat inap.
Dokter alumnus Universitas Airlangga tersebut menjelaskan bahwa ESWL adalah singkatan dari Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, artinya alat dari luar tubuh yang menghasilkan gelombang kejut yang berfungsi untuk pemecah batu.
“ESWL tidak hanya memecah batu ginjal di dalam ureter saja, tetapi ketika di dalam ginjal itu sendiri juga bisa.”
Menurut dr. Bobby ESWL berbeda dengan laser yang bisa melukai kulit, ESWL berasal dari gelombang udara yang dimampatkan kemudian ditembakkan ke arah ginjal atau ureter tempat batu ginjal berada.
* 5 Makanan yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, yuk Terapkan Agar Hidup Lebih Sehat
Gelombang yang ditembakkan itu sendiri tidak merusak jaringan lainnya, hanya menghantam sesuatu yang padat dalam hal ini adalah batu.
“Usus atau jaringan lainnya yang berada di sekitar perut tidak ada masalah, meski dilewati gelombang ESWL."
"Sebab usus dan organ lainnnya itu lebih banyak mengandung kadar air dan merupakan organ berongga sehingga efek sampingnya minimal,” papar Bobby.