Grid.ID - Banyak wanita melakukan program diet untuk menurunkan berat badan.
Namun bagaimana jika kita tak melakukan apa-apa lalu berat badan terus turun?
Jangan senang dulu deh, fluktuasi yang besar dalam bobot tubuh bisa menandakan ada sesuatu yang serius menyangkut kesehatan.
"Jika kamu kehilangan 5-10 persen berat badan dalam tiga sampai enam bulan, sebaiknya periksakan," kata ahli endokrin dan penyakit diabetes di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, dokter Reshmi Srinath.
(BACA: Bunyi Perut Keroncongan Bikin Nggak Nyaman, Ini Cara Mengatasinya)
Berikut adalah beberapa penyebab yang mungkin menjadi alasan di balik turunnya berat badan.
1. Kanker
Ya, penyakit kanker bisa menyebabkan berat badan turun drastis.
Menurut Srinath, jika seseorang tidak melakukan perubahan pola makan, olahraga, atau level stres tidak berubah, mendadak menjadi kurus harus diwaspadai.
Sebagian besar penyakit kanker menyebabkan sindrom susutnya bobot tubuh yang disebut cancer cachexia.
2. Diabetes
Ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang drastis, kemungkinan besar ia menderita diabetes.
"Karena kadar gula darah di tubuhnya sangat tinggi, bisa mengganggu ginjal dan sistem tubuh," kata Srinath.
Tubuh tidak bisa memakai gula darah untuk bahan bakar, dan semuanya akan disaring di ginjal, lalu dikeluarkan.
Padahal, bagian tubuh kita seperti otot dan tulang, tidak mendapatkan energi dari gula darah.
Selain berat badan yang turun, orang yang diabetes juga mengalami gejala sering haus, sering buang air kecil, pandangan kabur, atau rasa kebas di tangan dan kaki.
(BACA: Inilah Makanan yang Ampuh Melindungimu dari Sakit Flu Saat Musim Hujan)
3. Stres
Ketika menghadapi stres atau drama hidup yang cukup berat, nafsu makan biasanya hilang.
Menurut Feller, otak akan melepaskan hormon-hormon yang menekan nafsu makan.
"Otak juga mengirim pesan pada kelenjar adrenal untuk menghentikan produksi hormon adrenal di ginjal sehingga muncul respon 'lawan atau tinggalkan', sebuah kondisi psikologi saat stres yang membuat makan tidak jadi prioritas," kata ahli nutrisi penyakit kronis ini.
4. Penyakit pencernaan
Beberapa gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, laktosa intoleran, dan gangguan usus, bisa menyebabkan gangguan penyerapan makanan.
Akibatnya berat badan cenderung sulit bertambah.
(BACA: Waspada! 5 Tanda Sleep Apnea yang Bisa Membunuhmu, yuk Kepoin)
5. Penyakit tiroid
Hormon tiroid mengontrol metabolisme kita, karena itu wajar jika terjadi ketidakseimbangan, maka terjadi gangguan pada berat badan.
Walau metabolisme yang tinggi berdampak bagus pada berat badan, tapi jika terlalu tinggi akan tidak sehat.
Orang yang tiroidnya terlalu aktif, disebut dengan hipertiroid, akan mengalami penurunan berat badan dan terkadang ada komplikasi lain, seperti detak jantung meningkat, merasa cemas, insomnia, atau tremor.
6. Kekurangan adrenal
Kekurangan adrenal, yang disebut juga dengan penyakit Addison, terjadi ketika tubuh tidak cukup memproduksi kortisol.
"Dalam kondisi stres tinggi, tubuh akan menghasilkan banyak kortisol. Ini adalah respon normal," kata Srinath.
Orang yang kadar kortisolnya terlalu rendah, tidak dapat mengalami respon stres normal, sehingga mereka akan merasa sakit.
Orang yang mengalami penyakit Addison juga menunjukkan gejala berat badan turun drastis, mual, pusing, dan juga lebih gampang infeksi. (Lusia Kus Anna/Kompas.com)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Mengerikan Berat Badan Turun Tanpa Sebab"
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |