Kalau ditanya apakah mendapatkan professor yang sama saat menyelesaikan tesisnya selama S2, jawabannya adalah tidak.
Karena saat S2, Professor Raeni berasal dari kampus lain.
Oleh karena itu, Raeni harus melewati proses wawancara dengan calon professor dan program director S3 hingga akhirnya mendapatkan Unconditional Offer Letter.
Perjalanannya mencari beasiswa juga tidak mulus.
"Awalnya saya dinominasikan dalam shortlist beasiswa dari kampus, namun untuk Internasional Student tidak mengcover semua biaya. Jadi saya menyampaikan ke kampus bahwa saya tidak bisa menerima hanya partically funded," ujarnya.
Video Pengantin Gunakan Helikopter Polisi Viral, Begini Nasib Sang Pilot
Selanjutnya ia mencoba mendaftar Beasiswa Unggulan Dikti dan LPDP, yaitu beasiswa untuk dosen.
Namun Raeni terkendala belum mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
Raeni saat itu masih mempunyai Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang membuatnya tidak bisa mendaftar.
"Lalu saya mendaftar beasiswa lanjutan LPDP, awalnya belum diterima karena ada salah satu persyarakat yang belum memenuhi. Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk mendaftar lagi pada periode berikutnya dan lolos untuk direkomendasikan sebagai penerima beasiswa lanjutan dari magister ke doktoral LPDP,’’ papar Raeni.
Dalam persiapan menyambut keberangkatannya ke Inggris September nanti, Raeni banyak membaca jurnal-jurnal yang berhubungan dengan bidang studinya.
Namun dia juga tidak melupakan quality time bersama keluarganya.
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |