Pada pertengahan Februari lalu, Raeni pergi umrah bersama kedua orang tuanya.
Tewaskan 700.000 Orang Setiap Tahunnya, Inilah Bahaya Beli Antibiotik Tanpa Resep Dokter!
Bapaknya kini tidak lagi menarik becak.
Melainkan menjadi penjaga malam dan mengantar jemput salah satu putri mantan Bupati Kendal berangkat ke sekolah.
Raeni sangat bersyukur sebab melalui pendidikan dan pekerjaan dia bisa mengangkat derajat keluarganya.
Bahkan, dia masih ingat kalau dulu suka makan kecap dan kerupuk atau kecap dengan tempe, sesekali dengan telor.
Untuk makan daging, Raeni dan keluarganya biasanya menunggu saat lebaran.
Tetapi, rasa syukur menjadikan setiap tahapan dalam kehidupan adalah nikmat yang tidak terhingga.
"Tentu untuk mencapai kesejahteraan secara ideal, kami masih dalam proses, karena saya baru 1 tahun bekerja dan saya sangat bersyukur mendapatkan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan tidak hanya secara material tetapi juga kebutuhan sosial” ungkap Raeni.
Tak lupa Raeni berpesan pada generasi muda untuk tetap semangat mengejar mimpinya.
Tetap belajar, sebab belajar bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Secara pribadi Raeni jarang menentukan target waktu belajarnya.
Tetapi yang dia targetkan adalah aktivitas utama bisa dipenuhi atau tidak.
Aktivitas tersebut meliputi waktu untuk menyelesaikan tugas, berdiskusi, berkumpul dengan keluarga dan aktivitas sosial.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raeni, Anak Pengayuh Becak yang Jadi Wisudawati Terbaik Itu Akan S3 di Inggris"
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |