Husor sudah mencoba berbagai cara untuk kesembuhan buah hatinya.
Anak pertama yang sakit dulu dibawa untuk berobat ke Puskesmas setempat karena dikira katarak namun ternyata bukan.
"Seperti mata kucing. Di bagian tengah bola matanya itu bening, kalau dipandang bisa tembus ke dalam. Jadi saya bawa ke puskesmas sebulan sekali. Tak mengira akan sampai kek gitu," kata Husor, seperti yang dilansir dari laman Kompas.com, pada Kamis (28/11/2019).
Baca Juga: Terlalu Sering Main Gadget, Seorang Balita Alami Penyakit Mata Hingga Harus Diterapi 3 Jam Tiap Hari
Husor juga membawa putri pertamanya itu ke pengobatan alternatif karena tidak memiliki biaya.
"Setelah buat BPJS, baru sehari dipakai, terus meninggal dia. Saat meninggal, matanya sebelah kanan itu ada benjolan, sebesar bola kasti lah," terang Husor.
Saat anak pertamanya meninggal dunia, anak kedua mengalami gejala penyakit yang sama diusianya yang masih 1,5 tahun.
Baca Juga: Kenali Penyebab Dry Eye, Penyakit Mata yang Kerap Menghantui Kaum Wanita
Renaldi mengalami gejala mata kucing di sisi sebelah kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Dia kena saat usia 2 tahunan, langsung kita larikan ke rumah sakit, dikemoterapi. Mata kirinya bengkak," kata Husor.
Renaldi kembali dibawa ke rumah sakit usai kepalanya terbentur dan benjol.
Baca Juga: Awas! Bahaya Penyakit Mata Mengerikan Pada Bayi, Kenali Gejalanya
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |