“Jangan lupa Crystal Bay. Ada Napoleon fish, terumbu karang yang sehat, gua-gua bawah laut dan table coral raksasa yang dihuni ratusan ikan,” urainya.
(Nggak Biasa, di Jepang Ada Kotak Pos di Bawah Laut loh!)
Dame, Dive Instructur Mola-Mola Dive Resort juga seirama.
Pria yang sudah puluhan tahun menetap di Nusa Lembongan itu mengaku tak pernah melihat sampah dalam jumlah massif. Kalau pun ada, sampah akan langsung diangkat oleh dive master setempat.
“Mata pencaharian kami kan di pariwisata. Kalau ada sampah, kami pasti akan seret rezeki,” ungkapnya.
Hal lain yang membuatnya tak yakin dengan postingan Rich Horner adalah Maret merupakan fase sasih bagi masyarakat Bali.
“Itu adalah bulan kesembilan Bali. Artinya, ekosistem laut bagus. Mancing bagus. Gelombang juga bagus. Video Arief sudah menjelaskan semuanya. Schooling ikan artinya ekosistem laut bagus,” ungkapnya.
Joe Lade, Dive Master asal Alor juga ada di barisan yang sama.
Selama periode Februari sampai Maret 2018, dia mengaku banyak menerima tamu yang mayoritas bahkan wisman.
“Kalau banyak sampah plastik seperti di video, kapal-kapal yang menyeberang ke Nusa Penida pasti baling-balingnya akan macet. Sampah plastik nyangkut ke baling-baling. Wisman juga bakal banyak komplain. Sekarang cek saja di lapangan. Di sini ada sekitar 20-an perusahaan diving. Semuanya masih panen wisman,” ungkapnya.
Setiap harinya, dia mengaku tak kurang melayani 50 pax, sebanyak 80% di antaranya berasal dari luar negeri.
“Itu setengah dari peak season. Kalau peak season biasanya bisa 100-an pax per hari. Jadi bisnis masih berjalan bagus,” ungkapnya.
(Misteri yang Tersimpan di Bawah Laut Bikin Merinding, 90 Persen Belum Dipetakan)
Ruud Lubbers, wisman asal Belanda yang ikut menyaksikan video tadi juga sampai dibuat penasaran.
Bersama koleganya, dia mengaku makin semangat menjelejahi Pantai Atuh, Broken Bay, Angel’s Billabong hingga Crystal Bay yang ada di sekitaran Nusa Penida.
"Daripada hanya ngomongin viral yang belum tentu jelas kebenarannya, ya saya coba buktikan sendiri seperti apa keindahannya. Kalau lihat video ini, rasa-rasanya saya lebih percaya postingan Arief ketimbang viral di Facebook," tambahnya.
Menteri Pariwisata pun angkat bicara.
Dia mengaku sangat mengapresiasi postingan Arief Nugroho.
“Videonya sudah bercerita banyak. Silakan berlibur ke Nusa Penida. Kondisinya sangat bersih sebersihnya,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI," tulis Kementerian Pariwisata dalam postingannya.
Pernyataan Kementerian Pariwisata ini secara tak langsung menyanggah berita viral yang belakangan menyudutkan laut Bali.(*)
(Wakatobi yang Memukau, dari Coral Bawah Laut hingga Kampung Terapung)