Pembebasan terbang dengan variasi waktu satu sampai enam bulan yang kerap dilakukan Ari Askhara dianggap sewenang-wenang.
Pasalny, para awak jadi kehilangan pemasukan jam terbang dan hanya dapat mengandalkan hidup dari gaji pokok.
Zaenal berharap kasus Ari Askhara dijadikan pelajaran bagi Kementerian BUMN untuk memilih pimpinan-pimpinan Garuda Indonesia selanjutnya.
Selain Ari Askhara, Zaenal mengatakan masih ada jajaran direksi nakal di Garuda Indonesia yang perlu dibenahi.
"Masih banyak jajaran direksi yang buat kebijakan rugikan Garuda Indonesia," ucap Zaenal.
Zaenal pun turut buka suara terkait dengan rumor perselingkuhan Ari Askhara dengan salah satu pramugari Garuda Indonesia.
"Soal rumor yang beredar di media sosial soal, maaf kami tidak bilang 'selir', bahwa ada salah satu teman kami (pramugari) yang 'dekat' dengan Ari Askhara," terang Zaenal.
Isu perselingkuhan ini sudah banyak diketahui oleh para karyawan.
Zaenal menyebut wanita itu berinisial P dan bertugas di Bali.
Informasi ini didapatnya dari sesama pegawai di maskapai pelat merah itu.
"Setahu saya hanya satu pramugari itu saja," pungkas Zaenal.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Grid.ID |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Asri Sulistyowati |