Baru beberapa waktu setelahnya, tiba-tiba saja hal tersebut langsung dipermasalahkan pihak Garuda Indonesia hingga berujung PHK.
"Jadi saya menyesal pihak Garuda Indonesia mem-PHK kami tanpa memberikan surat peringatan. Seharusnya diberikan peringatan terlebih dahulu," ujarnya.
"Padahal kami tak membawa barang ilegal seperti narkoba dan sebagainya," tambahnya
Anggi juga menjelaskan pihak Garuda menganggap dirinya mencemarkan nama manajemen, ia pun sempat berusaha tidak di PHK dengan mengadukan kasus itu ke Suku Dinas Tenaga Kerja (Sudinakertrans) melalui mediasi.
"Kita sudah mediasi sampai tiga kali. Pertama, keputusan PHK telah diberikan Bapak AA (Ari Askhara) ke kami, orang manajemen bilang itu keputusannya,"
"Di mediasi kedua, manajemen menyarankan untuk menuliskan permohonan maaf atas tindakan itu sehingga kalau mood Bapak bagus, maka akan diterima kembali bekerja," jelas Anggi Ardana Neswari.
Mendengar jawaban manajemen yang berasal dari Ari Askhara, Anggi pun tak bisa berbuat apa-apa selain menerimanya.
"Saya orangnya polos jadi saya percaya saja omongannya dan tak mau negative thingking terhadap mereka. Mereka sendiri bilang ini kehendak Bapak Aa," ujarnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |