Grid.ID - Artis senior Tanah Air, Ratna Sarumpaet kini bisa menghirup udara segar, setelah bebas dari Lapas Perempuan kelas II A, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ratna Sarumpaet resmi bebas bersyarat pada Kamis (26/12/2019) kemarin.
Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet menjalani hukuman karena tersandung kasus penyebaran berita bohong.
Diberitakan Grid.ID sebelumnya, Ibunda artis Atiqah Hasiholan ini dijatuhi vonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (11/7/2019) lalu.
Atas kasus yang menimpanya itu pula kehidupan masa lalu Ratna Sarumpaet pun menjadi sorotan.
Diketahui, aktivis satu ini menikah dengan pria asal Arab bernama Ahmad Fahmy Alhady pada tahun 1972 silam.
Namun, pada tahun 1985, keduanya telah resmi bercerai.
Dari pernikahannya dengan Fahmy, Ratali sadikinna dikaruniai 4 orang anak, diantaranya Mohamad Iqbal, Fathom Saulina, Ibrahim Alhady, dan Atiqah Hasiholan.
Fahmy bukanlah orang sembarangan, ia merupakan seorang saudagar tekstil di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Melansir laman Intisari via Tribun Jabar, Fahmy datang ke Indonesia ketika tengah menempuh pendidikan teknik industri di Jerman.
Melihat kondisi Jakarta yang membutuhkan tempat hiburan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan, Fahmy pun memutuskan untuk membuka bisnis kelab malam alias diskotek.
Saat itu Fahmy menangkap iklim bisnis yang tengah berkembang pesat, dibarengi dengan banyaknya investor asing yang melirik Indonesia.
Ide Fahmy tersebut bahkan disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.
Bagi Ali, diskotek dilihat bisa menjadi sumber pemasukan provinsi, dan juga sarana hiburan yang bisa menarik banyak investor untuk tinggal di Jakarta.
Gayung bersambut, Fahmy kemudian mendapat izin dari Ali Sadikin.
Baca Juga: Akui Politik Tak Cocok Untuknya, Ratna Sarumpaet: Kemarin Saya Masuk Salah
Fahmy pun akhirnya mendirikan diskotek legal pertama di Jakarta dan Asia Tenggara.
Diskotek milik mantan suami Ratna Sarumpaet itu dinamai Tanamur, dan resmi dibuka pada 12 Desember 1970 silam.
Tanamur tak lain adalah singkatan dari Tanah Abang Timur.
Ya, diskotek milik Fahmy tersebut berlokasi di jalan Tanah Abang Timur No. 14.
Ayah 4 anak ini awalnya mengeluarkan modal Rp 20 juta sampai Rp 25 juta untuk membuka diskotek tersebut.
Baca Juga: Tulis Buku Otobiografi Selama Dipenjara, Ratna Sarumpaet: Saya Ingin Kita Satu Pemahaman
Konsep diskotek tersebut mengadopsi tempat hiburan malam dari Amerika, Jerman dan Paris.
Diskotek milik ayah Atiqah Hasiholan ini pun tak pernah sepi pengunjung, karena dilengkapi dengan lantai dansa yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk melepas penat.
Tersedia pula bar untuk pengunjung yang ingin membeli minuman dan makanan.
Tanamur kebanyakan diisi oleh orang asing, dan beberapa remaja hingga sosialita Jakarta.
Untuk sekali masuk, pengunjung harus merogoh kocek antara Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat, Siapa Penjaminnya?
Pengunjung bahkan mendapatkan satu porsi minuman gratis, setelah menukarkan tiket masuk tersebut.
Tanamur juga kerap mengundang DJ untuk menghibur pengunjung.
Diskotek yang setiap harinya dijejali oleh 800 hingga 1.000 pengunjung ini, eksistensinya mulai meredup saat terjadinya krisis moneter di tahun 1990-an.
Tanamur berada di ambang kebangkrutan setelah terjadinya bom Bali pada tahun 2002 silam.
Diskotek legendaris itu pun resmi ditutup pada tahun 2005 silam.
Baca Juga: Pasca Menghirup Udara Bebas, Ratna Sarumpaet Bakal Kumpul dan Makan Bareng Keluarga
(*)
3 Buah-buahan yang Disarankan Dikonsumsi saat Buka Puasa Ramadan 2025, Apa Saja?
Source | : | Grid.id,intisari,Tribun Jabar |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |