Grid.ID - Masyarakat global didorong untuk mengunduh data-data mereka di Facebook menyusul kekhawatiran tentang informasi para pengguna yang kemungkinan besar dikumpulkan oleh perusahaan digital milik Mark Zuckerberg.
Ternyata, aktivitas yang konon dapat dikumpulkan termasuk kegiatan non-Facebook meliputi panggilan telpon, SMS, dan beragam hal lainnya.
Seorang pengembang software asal Selandia Baru, Dylan McKay menyoroti persoalan ini usai dia mencoba mengunduh datanya dari Facebook.
(Baca juga: Orang-Orang Penting Amerika Takut Donald Trump Bakal Dipermainkan Kim Jong Un)
Dylan McKay Terkejut Saat Melihat Isi Data yang diunduhnya dari Facebok
Bikin kaget, ia rupanya menemukan korporasi digital tersebut telah merekam isi pesan keluar-masuk SMS dan daftar panggilannya.
McKay membagikan informasi mengejutkan tersebut ke akun Twitter pribadinya.
Downloaded my facebook data as a ZIP file
— Dylan McKay (@dylanmckaynz) March 21, 2018
Somehow it has my entire call history with my partner's mum pic.twitter.com/CIRUguf4vD
Sang warga Selandia Baru kemudian ingin lebih tahu seberapa banyak informasi pribadinya disimpan oleh Facebook setelah muncul tuduhan pada Cambridge Analytica yang disebut memakai data pribadi 50 juta pengguna Facebook untuk dimanfaatkan selama Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016.
(Baca juga: Trump Bisa Raih Nobel Perdamaian Asal Sukses Tuntaskan Misi Ini)
Saat mengamati dokumen miliknya, McKay baru mengetahui ternyata Facebook mempunyai metadata panggilan telepon selama 2 tahun dari ponsel Android miliknya.
a historical record of every single contact on my phone, including ones I no longer have pic.twitter.com/XfiRX6qgHl
— Dylan McKay (@dylanmckaynz) March 21, 2018
Ia melanjutkan, metadata juga meliputi setiap pesan yang dirinya kirim dan terima.
Padahal, McKay tidak memakai Messanger Facebook.
metadata about every text message I've ever received or sent
— Dylan McKay (@dylanmckaynz) March 21, 2018
spoiler: I don't use messenger for SMS pic.twitter.com/ehWXhpnrrV
(Baca juga: Donald Trump Ingin Putri Kandungnya Diusir dari Gedung Putih?)
Bermula dari Instruksi yang Dibagikan Julian Assange
Kehebohan ini bermula kala pendiri Wikileaks.org, Julian Assange, membagikan instruksi bagaimana cara mengakses dokumen para pengguna di Facebook.
"Apa yang harus dilihat (sedikitnya) dari Facebook yang memiliki data-data tentangmu?"
1. Buka Facebook.com/settings.
2. Klik 'Download a copy of your Facebook data'.
3. Tunggu kiriman email otomatis dari Facebook.
4. Download link dokumen ZIP yang diterima kota masuk email.
5. Ekstrak dan lalu buka 'html/index.htm'.
(Baca juga: Donlad Trump dan Kim Jong Un 'Bertemu', Lihat 8 Foto Kehebohan yang Mereka Ciptakan di Olimpiade Musim Dingin 2018)
What to see what Facebook has on you (at a minimum)?
— Julian Assange ? (@JulianAssange) March 24, 2018
1. Goto https://t.co/UFPfcZwJw7
2. Click "Download a copy of your Facebook data"
3. Wait for automatic email from Facebook
4. Download the ZIP file link in the email
5. Extract it and open 'html/index.htm'
Dalam cuitan pria yang kini masih mendekam di Kantor Kedutaan Besar Ekuador di Inggris, ia menyebut Mark Zuckerberg sebagai seorang megalomaniak (tertarik dengan kemahakuasaan dan mementingkan diri sendiri).
Assange juga mengaku telah menghapus akun Facebook miliknya dan tidak akan pernah memakainya lagi.
(Baca juga: Punya Riwayat Penyakit Jiwa, Hacker Lauri Love Akhirnya Menangkan Pertempuran Lawan Amerika)
Respon Netizen
Banyak netizen memakai Twitter untuk mengekspresikan kekesalan dan keterkejutan usai mengunduh data mereka di Facebook.
Beberapa kecewa dengan beragam item yang dikumpulkan Facebook tentang kehidupan mereka, termasuk panggilan masuk dengan orang-orang yang tidak memiliki akun di Facebook.
"Saya baru saja melihat dokumen tentang diri saya di Facebook dan mereka punya setiap nomor telepon di kontak saya," tulis @EmmaKennedy di Twitter.
Lanjutnya, "Mereka memiliki setiap kegiatan yang akan saya datangi, daftar semua teman (tentu hari ulang tahun mereka) dan daftar setiap teks yang saya kirim."
I’ve just looked at the data files I requested from Facebook and they had every single phone number in my contacts. They had every single social event I went to, a list of all my friends (and their birthdays) and a list of every text I’ve sent.
— Emma Kennedy (@EmmaKennedy) March 25, 2018
@mpesce ikut berkomentar, "Tulisan Facebook-telah-membaca-pesan-mu-dan-melihat-panggilan-telpon-mu-di-Android jauh lebih buruk daripada apa pun yang kubayangkan dapat mereka lakukan."
This Facebook-has-read-your-texts-and-seen-your-phone-calls-on-Android thing is so much worse than anything I could have imagined they were up to and I imagined they were up to quite a bit tbqh.
— Mark Pesce (@mpesce) March 25, 2018
"Jika ente terkejut Facebook mungkin ngejual data para penggunanya, maka ente adalah alasan bagi para penjajah pengering rambut untuk datang ke rumah dan memberi peringatan, 'Jangan pakai hairdrayer di kamar mandi.'"
If you are surprised that Facebook may be selling your data then you are the reason hairdryers come with the warning, "Do not use in shower"
— Stew Pritchard (@PritchardStew) March 24, 2018
(Baca juga: Akun dan Konten Palsu Sengaja Diciptakan, Hacker Muda Ungkap Operasi Intelijen di Dunia Digital)
Facebook Sudah Meminta 'Izin'
Berbicara kepada Ars Technica, Facebook mengatakan kontak telepon bakal diunggah setelah aplikasi Facebook diunduh.
Aplikasi sebenarnya secara terang-terangan meminta izin untuk dapat mengakses.
"Ini adalah praktik yang banyak digunakan, memulai dengan mengunggah kontak telepon," tutur jubir perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, kepada Ars Technica.
Termasuk kepada Orang-orang yang Ada dalam Daftar Telepon?
Dikutip Grid.ID dari RT.com, pertanyaan turunan yang kemudian muncul, "Jika seorang pengguna memberi izin kontak telepon mereka untuk diunggah, bagaimana dengan rincian orang-orang yang ada dalam kontak tersebut?"(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |