Mereka juga dipimpin oleh raja atau Sinuhun bernama Totok Santosa, dan ratu atau Dyah Gitarja bernama Fanni Aminadia.
Baik raja, ratu dan seluruh pengikut Keraton Agung Sejagat memakai seragam yang justru terlihat mirip dengan busana kerajaan Brunei Darussalam.
Baca Juga: Burahol Tanaman Langka yang Bikin Wangi Badan Putri Keraton, Manfaat Kesehatannya Luar Biasa
Dilansir dari TribunJateng, Sri Utami selaku tetangga yang rumahnya berada dekat dengan istana kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) mengungkapkan beberapa fakta.
Fakta pertama, Totok Santosa pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).
Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) adalah organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.
Sri Utami sendiri pernah menjadi anggota dan ikut dalam organisasi yang dipimpin oleh Totok Santosa tersebut.
"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil. Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," ungkap Utami.
Fakta kedua, sebelum bergabung dalam DEC, para calon anggota harus membayar sempat iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu, dan seragam seharga Rp 3 juta.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,tirbunjateng.com |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Asri Sulistyowati |