Sedangkan sisanya korban terdampar di suhu dingin di atas Andes.
Rasa kedinginan adalah masalah yang mendesak korban belum berpakaian untuk mengenakan baju paling hangat.
Sedangkan pesawat yang hancur hanya mampu memberikan sedikit perlindungan, setelah mengalami kedinginan mereka juga kehausan hingga mengalami dehidrasi.
Kemudian, seorang anggota tim yang cerdas menggunakan aluminium untuk mencairkan es dan masalah ini teratasi.
Baca Juga: Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, 10 Bahan Makanan ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Bersamaan
Namun kelaparan adalah masalah terburuk mereka, karena tidak ada sumber makanan yang tersisa, seriring berjalannya waktu tidak ada tanda-tanda penyelamatan.
Mereka merasakan nafsu makan yang meronta-ronta, dan ketakutan yang ditekan perlahan-lahan kembali.
Tanpa ada tanda-tanda penyelamatan, Nando Parrado menyaksikan dirinya menatap kaki bocah yang terluka, seketika nafsu makannya naik tanpa memperdulikan kejijikannya.
Moral Parrado waktu itu menjelaskan, "sesuatu telah terjadi, saya tidak dapat menyangkal dan telah melihat daging manusia dan mengenalinya sebagai makanan."
Pada awalnya tim yang selamat malu untuk mengakui pikiran mereka, tetapi isolasi gunung membuatnya harus segera membuat pilihan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Sudah Miliki 3 Anak, Kate Middleton Isyaratkan Pangeran William Tak Mau Tambah Momongan
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |