Parrado kemudian menyinggung soal masalah tabu, bahan makanan dan menyebut ada banyak makanan di sini.
Mereka kemudian, memikirkan untuk memakan daging manusia dari tubuh korban yang telah mati.
Pada saat yang sama otoritas Chili dan Uruguay, telah berpikir mustahil bagi siapapun bertahan hidup selama itu di Andes.
Mereka telah menghentikan pencariannya selama 11 hari, meskipun pada saat itu anggota keluarga masih berusaha melanjutkan pencarian.
Setelah 60 hari pasca kecelakaan, Roberto Canessa mendekati Nando Parrado dan berkata, "sudah waktunya untuk pergi bersama orang yang selamat."
Kemudian mereka mulai melakukan perjalan turun gunung, dalam upaya putus asa menemukan bantuan.
Selama 10 hari perjalanan yang menyedihkan Parrado mengatakan pada Canessa "Mungkin kita berjalan menuju kematian kita."
"Kami telah melalui begitu banyak, dan kini saatnya kita mati bersama," katanya.
Namun, mererka tidak menemukan kematian itu dan pada 20 Desember, tiba-tiba bertemu dengan seorang pria, kemudian dengan segera mereka meminta bantuan.
Keesokan harinya mereka mendengar bantuan 22 Desember helikopter pertama mencapai lokasi kecelakaan dari 45 penumpang hanya ditemukan 16 orang selamat.
Penyelamatan luar biasa ini menjadi berita utama di seluruh dunia, meskipun kisah tentang kelangsungan hidup ajaib mereka diwarnai dengan tindakan kanibalisme.
Awalnya orang yang mendengarnya bereaksi ngeri.
Namun mereka hanya menjadi kanibal karena terpaksa, mereka memberikan konferensi pers yang sangat jujur dan menjelaskan keputusasaan yang mereka hadapi. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Alami Kecelakaan Pesawat, para Korban yang Hilang Selama 60 Hari Ini Mengaku Bertahan Hidup Dengan Cara Kanibal”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |