“Aku seharunya tidak selamat setelah apa yang terjadi padaku,” kata Payton Leutner setelah dirawat selama 6 hari di rumah sakit.
Pelaku Tak Menyesal dan Menari-nari di Ruang Interogasi
Polisi melakukan pencarian terhadap dua pelaku, Morgan Geyser dan Anissa Weier dan akhirnya mereka ditemukan di pinggir jalan tol setelah 5 jam kabur dari David’s Park.
Wajah keduanya juga terekam jelas di CCTV kota tersebut.
Mereka berdua mengaku sempat mampir ke sebuah mini market Walmart untuk mecuci noda darah di pakaian mereka.
Di ruang interogasi, Morgan mengakui harus membunuh Payton karena kalau tidak, menurut imajinasinya, Slender Man akan datang membunuh keluarga mereka.
“Ini aneh, aku enggak menyesal sama sekali, aku kira aku merasakan penyesalan, tapi ternyata aku tidak merasakan apapun,” aku Morgan Geyser di ruang interogasi.
Selama di dalam ruang interogasi, Morgan terlihat sama sekali tak memiliki beban, santai dan bahkan dia sempat menari-nari dan menanyakan apakah temannya sudah mati.
Saat diperiksa, polisi mengantongi barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk melukai Payton di dalam tas, lalu ada beberapa gambar Slender Man dalam beberapa bentuk.
Lalu ada tulisan bernada mengerikan ditemukan di buku Morgan: “I want to die, help escape my mind” atau aku mau mati, tolong bebaskan pikiranku.
Ternyata, sebelumnya, Morgan Geyser sudah melakukan riset bagaimana cara kabur dari pembunuhan dan seberapa gila dirinya, jauh sebelum menusuk sahabatnya sendiri.
Penyakit Mental
Akhirnya Morgan Geyser dan Anissa Weier disidangkan dengan tuntutan 65 tahun atas kasus percobaan pembunuhan.
Namun pada tahun 2017 keduanya dipertimbangkan kembali dengan alasan keduanya memiliki penyakit mental.
Anissa Weier disebut memiliki Shared Psycotic Disorder dan dituntut 25 tahun di dalam Mental Health Institution, sementara Morgan Geyser disebut mengidap Skizofrenia dan dituntut 40 tahun di tempat yang sama.
Oleh dokter, Morgan Geyser diidentifikasi sudah mengidap Skizofrenia sejak umur 3 tahun dan sudah sering mengalami halusinasi, melihat visual dan mendengar suara aneh.
Kabar Payton Leutner
Payton Leutner akhirnya sembuh dan mengenyam pendidikan lagi karena ingin menjadi seorang dokter.
Keputusan itu dia ambil karena terinspirasi dari kisah nyata hidupnya, dia ingin sekali menolong orang lain yang kesusahan seperti dirinya.
Sampai saat ini Payton mengalami trauma untuk mengenal orang-orang baru yang dekat dengannya.
(*)
Razman Sebut Berkas Perkara Vadel Badjideh Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan Sebelum Lebaran
Source | : | YouTube,abcnews.go.com |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |