"Sangat mungkin bahwa beberapa warga Korea Utara sudah terinfeksi," kata Roh Kyoung-ho, seorang dokter Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan Rumah Sakit Ilsan, Korea Selatan.
"Saya pikir tidak mungkin untuk mengukur kasus di sana, karena sistem medis Korea Utara tidak maju," tambahnya.
Seo Jae-pyoung, seorang aktivis yang berasal dari Korea Utara, dan saat ini mengepalai Asosiasi Defektor Korea Utara yang berbasis di Seoul, mengatakan bahwa ia telah mendengar laporan tentang virus corona di Korea Utara.
"Saya sudah berbicara langsung dengan orang-orang di Korea Utara, dan telah mendengar bahwa Korea Utara menyatakan keadaan darurat," kata Seo.
Baca Juga: Denada Akui Daya Tahan Tubuh Anak Melemah, Putuskan Isolasi Diri Cegah Virus Corona di SIngapura
"Saya mendengar bahwa kasus pertama di Korea Utara dikonfirmasi pada 27 Januari, dan bahwa Tentara Rakyat mengunci jalan dan kereta api di kota-kota provinsi, dan bahwa orang-orang bahkan tidak dapat berjalan di jalan-jalan umum," tambahnya.
Seo mengungkapkan bahwa di negaranya alat tes untuk menangani virus corona ini sangat terbatas.
Korea Utara sering mendasarkan diagnosisnya pada gejala pasien.
"Biasa, setiap hari orang Korea Utara tidak benar-benar tahu tentang virus ini.
Baca Juga: Virus Corona Makin Liar, Bisnis Haykal Kamil Alami Kerugian
Source | : | ALJAZEERA |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |