Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah banyak perusahaan yang menerapkan imbauan work from home (WFH) untuk karyawannya.
Hal ini semata-mata untuk mendukung gerakan social distancing.
Mengingat angka penyebaran covid-19 kian tinggi, maka WFH dianggap sebagai bentuk kebijakan untuk menekan angka pasien ini.
Work from home adalah konsep dimana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah.
Bekerja dari rumah memberikan kesempatan waktu kerja yang fleksibel bagi karyawan, hingga pekerjaan mereka bisa selesai dengan mudah.
Namun, bekerja di rumah belum tentu menjadi pilihan yang nyaman bagi semua karyawan.
Dalam beberapa kondisi, bekerja di kantor kerap memastikan tercapainya produktivitas dan performa karyawan ketimbang bekerja di rumah.
Ditambah lagi, tidak semua karyawan memiliki “ruang kerja” yang ideal untuk spot menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Apalagi ternyata tempat tinggal kita memang ramai, entah karena lingkungan yang memang ramai, atau karena diisi oleh banyak orang.
Pilihan bekerja dari rumah dalam kondisi tersebut tentu perlu mendapat perhatian khusus, supaya produktivitas tetap terjaga.
Berikut ini beberapa tips yang bisa kita lakukan ketika bekerja dari rumah dengan lingkungan yang ramai.
1. Persiapkan work station
Menetapkan work station untuk setiap orang akan menciptakan rasa bahwa mereka masuk ke dalam suasana kerja.
Tentu idealnya dibarengi dengan menetapkan batasan untuk ruang pribadi.
Hal pertama yang perlu diingat adalah work station harus masuk akal untuk pekerjaan yang dilakukan.
Misalnya, jika konferensi video atau streaming multimedia, maka lakukan pekerjaan itu di dalam ruangan dengan pintu.
Kemudian, untuk pekerjaan yang tenang yang membutuhkan konsentrasi, headphone yang meminimalkan kebisingan mungkin akan membantu.
Oleh karena itu, menyisihkan waktu beberapa saat untuk menyiapkan ruang akan amat menentukan kesuksesan dalam menyelamatkan kita dan juga seluruh anggota keluarga, dari masalah dan perasaan lelah berlebih.
2. Siapkan zona kerja
Jika kita memiliki rumah dengan ruang terpisah untuk bersantai, seperti ruang keluarga atau ruang kerja, pertimbangkan wilayah tersebut untuk menjadikan zona bebas kerja.
Termasuk menyiapkan spot bermain bagi anak-anak di titik tertentu.
Hal ini bisa sangat membantu ketika ada anak-anak di tempat kita.
3. Waktu istirahat
Kesalahpahaman paling umum tentang pekerjaan jarak jauh adalah bahwa hal itu memungkinkan kita untuk santai.
Padahal, rasa santai sering kali lebih terkait dengan kepribadian daripada konteks kerja dan di mana pekerjaan dilakukan.
Pekerja jarak jauh yang sukses didorong oleh hasil yang ingin dicapai.
Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya ini tidak selalu menjadi contoh keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga.
Oleh karena itu, menyiapkan waktu istirahat yang dijadwalkan tidak hanya membuat pikiran segar, tetapi juga memberi sinyal kepada orang lain bahwa kesehatan itu penting.
Jika kita berada dalam masa isolasi bersama dengan anak-anak, perilaku kita pun akan mengajarkan kepada anak tentang seperti apa kehidupan kerja kita.
Maka pastikan untuk menanamkan prioritas untuk kesehatan dengan membuat model kerja dan istirahat yang jelas, ya.
4. Kegiatan fisik
Bagi orang dewasa, kita tahu bahwa penting untuk meluangkan waktu berolahraga dan bergerak.
Kita bisa lihat, anak-anak pun memiliki kegiatan yang dijadwalkan di hari sekolah mereka, melalui istirahat, olahraga, dan mata pelajaran kreatif seperti seni dan musik.
Jika kita menjalani masa isolasi sendiri, penting untuk menjadwalkan aktivitas fisik setiap hari.
Terlebih, jika cuaca memungkinkan, rencanakan untuk melakukan aktivitas fisik.
Contoh kegiatan fisik di dalam ruangan yang bisa kita lakukan, seperti aktivitas yoga atau atau video game.
5. Tetapkan jadwal selesai yang jelas
Waktu berhenti yang jelas membantu kita merasa memiliki kendali psikologis atas pekerjaan.
Hal ini juga menetapkan batasan dan rutinitas.
Anak-anak yang terbiasa dengan periode waktu, lonceng untuk istirahat dan waktu untuk pulang masih memerlukan struktur dan rutinitas untuk membuat mereka merasa aman.
Perlakukan pula hal yang sama di rumah, terutama selama masa-masa yang tidak pasti seperti sekarang ini.
Untuk anak-anak dan orang dewasa, menetapkan timer dan norma bahwa waktu kerja memiliki awal dan akhir dapat menandakan norma-norma yang akrab di tempat kerja dan sekolah.
Poin-poin di atas pada akan mengarah pada perilaku yang lebih efektif untuk berbagi ruang bersama.
Lebih lanjut, selain kelima tips di atas, yang paling penting adalah memiliki dialog terbuka dengan keluarga, teman sekamar, atau siapa pun yang berbagi ruang dengan kita.
Berusahalah cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan berbagai kebutuhan yang muncul saat kondisi itu ada di depan mata.
Yakinlah, semua orang juga sama merasakan tekanan ketidakpastian ketika WFH ini.
(*)
Lika-liku Hidup Reza Artamevia yang Kini Dituding Bisnis Berlian Palsu, Dulu Diorbitkan Ahmad Dhani dan Pernah 2 Kali Masuk Bui
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |