Elana Benatar, seorang terapis anak di Lotus Point Wellness di wilayah Washington DC mengatakan, bekerja dari rumah bersama anak-anak untuk jangka waktu yang tidak diketahui adalah wilayah yang belum dipetakan untuk keluarga.
“Penting untuk berbicara dengan anak-anak tentang apa yang terjadi, pada tingkat usia yang sesuai,” katanya.
Beberapa anak mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi hingga ia tak bisa pergi ke sekolah dan melihat kamu membatasi mereka dengan cara yang tampaknya tidak masuk akal.
Lebih lanjut, "jelaskan kepada mereka bahwa kita semua berusaha menjaga orang-orang di sekitar kita."
Kamu bisa jelaskan soal social distancing menggunakan cerita film, misalnya Elsa dan Anna dari film Frozen.
Dalam film ini, Elsa harus menjauh dari saudara perempuannya untuk menjaga saudara perempuannya tetap aman.
Cerita dalam film umumnya lebih mudah diterima oleh anak-anak.
Katie Stone Perez, manajer program Xbox di Redmond, Washington berbagi cerita bagaimana dirinya harus bekerja dari rumah bersama dua orang anak, Emma (8) dan Elizabeth (10).
Sebagian orangtua, sibuk mencari daftar aktivitas online yang berkaitan dengan pelajaran sekolah tanpa menghiraukan biayanya, sementara itu beberapa orangtua lainnya menghapus pembatasan pemakaian gawai.
Sedangkan Perez mengaku berusaha menyeimbangkan keduanya.
Meski demikian, menurut Perez, teknologi di pagi hari cenderung menimbulkan masalah.
“Jika aku membiarkan anak-anak bersentuhan dengan elektronik sebagai aktivitas pertama mereka di pagi hari, maka mereka akan jadi sangat menyebalkan, karena mereka akan bertengkar sepanjang hari.”
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |