Mier dan generasi Z lainnya hanya punya sedikit waktu untuk meratapi hilangnya semester terakhir mereka, karena keruntuhan ekonomi tidak dapat mengembalikan masa depan mereka.
Itu bisa membuat mereka seperti generasi milenium lebih tua yang lulus selama masa sulit ini, dengan harapan pekerjaan yang suram dan stagnasi dalam pertumbuhan finansial.
Generasi Z tahu bahwa tahun ini batas kelulusan tidak akan dibatasi, tapi mereka masih mengulurkan harapan untuk kemakmuran ekonomi, walaupun lebih lama untuk sampai di tahap itu.
Baca Juga: Ingatkan Social Distancing, Siwon Super Junior Berikan Gombalan Maut untuk Fans Indonesia
Generasi yang akan merasakan beban kemerosotan ekonomi adalah Generasi Z, yang sebagian besar belum lulus dari sekolah menengah.
Menurut Pusat Penelitian Pew, Generasi Z berusia antara 7 sampai 22 tahun, saat ini.
Yang tertua dari Gen Z telah berbicara tentang wawancara kerja yang dibatalkan dan kesempatan magang di tengah kebijakan sosial yang dikarenakan pandemi global.
Sekolah tinggi hanya bergerak online dan wisuda ditunda di seluruh negara.
Dampak penuh dari covid-19 ini adalah potensi lapangan kerja yang belum terlihat.
Bagi mereka yang belum menjadi pengangguran, banyak pekerjaan, kelas perguruan tinggi, dan magang juga memiliki tantangan tersendiri.
Namun sisi baiknya, pekerjaan jarak jauh memungkinkan perusahaan mempekerjakan karyawan yang fleksibel, membuka peluang bagi mereka yang tidak dapat pindah ke kota-kota besar, serta bagi mereka yang secara tradisional terpinggirkan atau dikesampingkan dalam potensi pekerjaan.
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | bussinessinsider.sg |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |