Jadi sering kali ini semua tentang kewajibanmu.
"Jika kamu belum melakukan sesuatu, tanyakan pada dirimu sendiri, apa rasa bersalah ini memberitahuku tentang apa yang perlu aku ubah dalam hidupku?" Kata Neo.
Mungkin saja perasaan ini memberitahumu bahwa kamu melakukan terlalu banyak.
Lantas, bagaimana kamu bisa membingkai ulang kesalahan ini?
Jika kamu merasa bersalah setiap saat, tanyakanlah pada diri sendiri.
Sangat tidak mungkin untuk membantu semua orang, jadi itu tidak harus jatuh di pundakmu setiap saat.
5. Malu
Rasa malu yang salah tempat itu berbahaya.
Dalam beberapa kasus, rasa malu yang intens dapat menciptakan tipe kepribadian gelap seperti narsis.
Rasa malu adalah semua tentang identitas dan perasaan tegang tentang diri, serta siapa diri kamu.
"Seringkali, itu cenderung diperbesar dan kita merasa buruk pada identitas kita. Jadi, ketika kita merasa malu, itu adalah undangan untuk memeriksa hidup kita dan cara kita memandang diri kita sendiri,” kata Neo.
Rasa malu dapat membantu kita mundur dan melihat berbagai cara kita menyerang diri sendiri secara sia-sia.
Misalnya, masalah kesehatan mental kita atau masalah hubungan kita.
Terkadang, memeriksa rasa malu bisa membuat kita sadar bahwa itu bukan suara kita sendiri yang mengkritik kita, tetapi seseorang dari masa lalu.
"Rasa malu juga merupakan undangan untuk memaafkan diri sendiri, karena seringkali kita tidak pernah memaafkan diri kita".
"Misalnya, ketika aku berumur tujuh tahun aku melakukan hal ini dan aku masih malu pada diriku sendiri. Dan itu bukan hal yang benar-benar baik untuk bertahan pada saat kamu berusia 35. Itu 28 tahun. Itu sangat melelahkan,” kata Neo.
(*)
Source | : | insider |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |