Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Perubahan rutinitas sehari-hari selama pandemi Covid-19 secara tidak langsung memengaruhi siklus tidur mayoritas orang.
Tak sedikit orang yang jadi kesulitan untuk tidur.
Menjaga kesehatan dengan cara memperhatikan asupan makanan serta kebugaran selama beraktivitas dari rumah saja seharusnya juga tidak mengabaikan pentingnya waktu istirahat di malam hari.
“Tidur adalah hal penting dari hidup kita dan karena itu terjadi otomatis, kita sering tidak menganggapnya penting,” kata pakar kesehatan tidur Colin A Espie dari Universitas Oxford Inggris.
Baca Juga: Yuk, Meditasi dengan Bantuan Aplikasi Ini Di Smartphone-mu! Ternyata Bisa Mencegah Covid-19, Loh!
Perubahan rutinitas selama karantina Covid-19, menurut dia, dapat mengganggu irama sirkadian tubuh yang akhirnya memengaruhi kualitas tidur.
“Karena kita kini hidup hanya di satu tempat, jadi batas antara waktu tidur dan terjaga sudah tercampur. Ini mengganggu ritme sirkadian, akibatnya adalah merasa kelelahan di siang hari dan pusing saat bangun tidur,” katanya.
Cahaya matahari pagi juga berperan penting dalam siklus tidur karena reseptor mata bereaksi lebih kuat pada cahaya putih sinar matahari.
Menurut Espie, tubuh menggunakan cahaya matahari untuk melatih jam biologis 24 jam.
Baca Juga: Waspada! Periode Karantina yang Lama Bisa Menganggu Kesehatan Mental, Begini Mengatasinya
Selama masa karantina ini, semakin jarang orang yang terpapar sinar matahari karena bangun kesiangan atau malas ke luar rumah.
Hal ini mengakibatkan jam biologis tubuh sedikit berubah.
“Sangat penting untuk menjaga rutinitas dan terpapar sinar matahari. Ini berarti, bangunlah pada pagi hari, buka jendela, berolahraga, mandi, mulai bekerja, dan sebagainya,” katanya.
Meski pun hanya di rumah saja, memiliki rutinitas yang terjadwal setiap hari akan membantu ritme tubuh.
Baca Juga: Jangan Tolak Jenazah Wabah Covid-19, Ini Fakta yang Akan Membuatmu Berpikir Ulang
Tidur di luar jam normal kita sangat tidak disarankan karena akan membuat irama sirkadian kacau.
Pola tidur akan berantakan dan membuat tidur makin sulit dan makin sebentar,” ujarnya.
Saat kita merasa mengantuk, tidur siang singkat disarankan.
Mereka yang merasa kelelahan saat bekerja di siang hari juga direkomendasikan untuk jalan sejenak keluar rumah namun tetap menjaga jarak dan terkena sinar matahari, ketimbang tidur.
Baca Juga: Masker Bahan Scuba Ternyata Kurang Efektif, Begini Penjelasan Ahli
“Tidur ketika kita merasa lelah bisa memicu susah tidur sehingga akan timbul rasa cemas dan stres. Sebaliknya, ketika kita merasa stres tidur pun jadi lebih sulit," katanya.
Lebih lanjut, penderita insomnia dapat memperoleh kembali kendali tidurnya, tanpa tergantung pada obat-obatan.
Salah satunya dengan penggunaan aromaterapi.
Aroma lavender adalah wewangian paling populer untuk tidur, menurut American Academy of Sleep Medicine.
Baca Juga: Mengenal Istilah “Cabin Fever” Saat #Dirumahaja, Bagaimana Gejala dan Cara Mengatasinya?
Bau bunga lavender dikenal untuk menimbulkan perasaan tenang dan relaksasi.
Maka tidak mengherankan, jika mencium aromanya bisa langsung tertidur.
Studi menunjukkan pijat dengan minyak esensial, terutama lavender, dapat menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik, suasana hati lebih stabil, konsentrasi lebih baik, dan mengurangi kecemasan.
Penelitian menunjukkan aromaterapi dengan lavender memperlambat aktivitas sistem saraf, yang membantu meningkatkan kualitas tidur yang baik dan suasana hati positif pada mereka yang memiliki gangguan tidur.
(*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |