Melansir South China Morning Post (SCMP), biasanya, ada tiga fase pengujian berurutan.
Fase pertama adalah uji yang biasanya dilakukan pada kurang dari 50 orang.
Uji ini dijalankan untuk melihat keamanan dan respons terhadap vaksin ditemukan.
Baca Juga: Sembuh dari Corona, Andrea Dian Akhirnya Bisa Kembali Berolahraga Bareng Sang Suami!
Kemudian, fase kedua berkembang lebih luas, dengan melihat secara kritis pada besar dan lama respons terhadap vaksin.
Terakhir, fase ketiga, yaitu pengujian nyata terhadap kemujaraban vaksin. Fase ini dapat melibatkan hingga puluhan ribu relawan.
Fase pertama dan kedua dilakukan bersamaan.
Kondisi darurat saat ini membuat fase pertama dan kedua dijalankan bersamaan, yaitu menganalisis studi laboratorium dan keamanan secara paralel.
Jika kandidat vaksin menghasilkan respons imun yang sangat kuat dan berpotensi efektif, uji coba fase ketiga kemungkinan dapat dimulai sebelum fase kedua selesai.
Penyingkatan waktu uji vaksin ini juga menuai pro dan kotra.
Jika fokus pengembangan adalah pada kecepatan, vaksin dapat diperoleh secara cepat, tetapi dikhawatirkan pendekatan tersebut membawa risiko.
Luna Maya Syok Namanya Dijadikan Nama Jalur di Kulon Progo, Yogyakarta, Sang Artis Senang Tak Karuan Gegara Hal Ini: Nggak Nyangka
Source | : | Kompas.com,GridHype.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |