Sayangnya, sebagian besar pernikahan ini terjadi karena adanya paksaan dari pihak keluarga.
Padahal, pernikahan terpaksa ini bisa membuat anak jauh lebih depresi lagi.
Anna mengungkapkan bahwa orangtua harusnya lebih sadar akan dampak pernikahan paksa ini.
Sebagai orangtua, kita juga harus memikirkan kebahagiaan kehidupan pernikahan anak nantinya.
Anna kembali menegaskan bahwa remaja yang telah melakukan hubungan intim di luar nikah menunjukkan bahwa dia merupakan sosok yang tidak sabaran dalam hal menahan keinginan untuk berhubungan seks.
Selain itu, remaja tersebut juga menandakan bahwa dirinya tidak mampu berpikir dampak jangka panjang dan kurang mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.
Untuk masalah menahan nafsu saja tidak bisa, bagaimana ia akan menjadi imam yang baik untuk anak kelak?
Bisa jadi pernikahan yang terjadi pada anak justru lebih parah dan membuat hidupnya lebih terasa di neraka.
"Pikirkan juga, apakah rela kalau anak Anda menikah dengan orang yang tidak baik dan tidak sabaran? Apa jadinya nanti kehidupan pernikahan mereka? Malah jadi timbul masalah baru kan," katanya.
Selain masalah aib, orangtua memutuskan anaknya menikah dengan pasangan yang membuatnya hamil di luar nikah karena takut bila tak segera menikah, anaknya tidak akan laku lagi.
Padahal, hal ini belum pasti terjadi, karena pada kenyataannya banyak laki-laki yang tidak menentukan pendamping hidup berdasar keperawanannya, namun lebih ke cara berpikir dan kecerdasannya.
Menurut Anna, banyak laki-laki yang mau menerima pasangannya yang sudah tidak perawan, asalkan dari awal menjalin hubungan sudah ada keterbukaan dan kejujuran.
Anna menegaskan bahwa memaksa anak menikah karena hamil di luar nikah bukanlah keputusan tepat.
Ia menyarankan kepada setiap orangtua yang mengalami hal tersebut untuk bersikap tenang.
Selain itu, ada baiknya juga orangtua turut ambil bagian dalam menentukan pergaulan anak, ajak anak bergaul di komunitas baru, dan yang paling penting adalah memberi pendidikan seks yang tepat agar kejadian ini tak terulang lagi.
Jika sampai hamil, tak salah kalau tetap mempertahankan kehamilan ini sampai bayi lahir. Setelah lahir, bayi bisa saja diasuh oleh keluarga yang tidak punya anak.
"Yang terpenting adalah ajak anak untuk berpikir dan diskusi tentang langkah yang diambil serta membuat kedua belah pihaknya nyaman," sarannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Ayu Ting Ting Akui Hamil Sebelum Akad, Pakar: Pernikahan Bukan Solusi Atasi Hamil di Luar Nikah!
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |