Lebih baik bila diserap dulu minyak gorengan tersebut dengan tisu makan atau kertas pembungkus makanan yang mengandung penyerap minyak.
Setelah itu, perbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.
Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan.
Selain dapat merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan.
Baca Juga: Usai Jalani Operasi Amandel, Ria Ricis Gelar Pengajian dan Bagi-bagi Bingkisan ke Anak Yatim
Terakhir, banyak ahli gizi menyarankan agar sahur menghindari gorengan.
Perlu diketahui bahwa sahur berfungsi untuk memberikan tenaga untuk berpuasa seharian, oleh sebab itu menunya harus diperhatikan
Menjauhi makanan tinggi gula, kafein, dan gorengan saat sahur di bulan Ramadan adalah cara agar kita tak mudah lemas dan mengantuk saat sedang beraktivitas seharian penuh.
Makanan dan minuman ini membuat kadar gula dalam darah turun sangat cepat.
Karena itulah rasa lapar juga muncul lebih cepat.
Untuk sahur, lebih baik mengonsumsi buah-buahan seperti apel, pir, dan buah lain yang rendah gula.
Jangan lupa pula tambahkan sumber protein seperti ayam, ikan, udang, daging sapi dalam menu berbuka dan sahur.
Perbanyak pula air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribunnews.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |