Baginya, konflik dilihat sebagai komunikasi mengadu gagasan.
Sebagai intelektual, Arief terlihat sering menggunakan pemikiran strukturalisme untuk menggugat kapitalisme Orde Baru.
Ia kritis mempertanyakan masalah kebijakan pembangunan, kemiskinan, ketidakadilan, dan terabaikannya hak asasi manusia.
Kritiknya tetap berlanjut meskipun rezim Soeharto telah berakhir.
Sebagai tokoh gerakan demokrasi, Arief menjadi semacam simpul dari berbagai aktivis gerakan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia
Terutama pada awal 1980-an ketika gerakan mahasiswa bertransformasi menjadi berbagai kelompok diskusi dan kelompok studi.
Ketika ia masuk Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada 1981, semua gerakan di kampus itu sering dihubung-hubungkan punya afiliasi dengan dirinya.
Baca Juga: Pandangannya Tentang Konspirasi Virus Corona Ramai, Jerinx Seret Nama Deddy Corbuzier, Ada Apa ya?
Tak hanya itu, Arief juga disebut manusia di tengah demonstrasi, termasuk pernah juga didemonstrasi beberapa mahasiswa UKSW.
Dipecat dari UKSW
Terhitung sejak 31 Oktober 1994, melalui surat keputusan yang ditandatangani ketua umum dan sekretaris Yayasan UKSW, Arief dipecat dengan tidak hormat dari posisinya sebagai tenaga akademik dan segala jabatan di UKSW.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |