Lalu, apakah pola tidur yang terganggu ini dapat membuat kita lebih berisiko tertular infeksi?
Para ilmuwan mengungkap jika lama waktu tidur sama pentingnya untuk kesehatan seperti nutrisi dan olahraga.
Kualitas tidur yang baik dikaitkan dengan berkurangnya risiko-risiko obesitas, konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik, risiko penyakit jantung dan stroke yang berkurang, risiko diabetes tipe 2 yang berkurang, risiko depresi dan kecemasan yang berkurang, dan yang terpenting, sistem kekebalan tubuh yang lebih sehat.
Baca Juga: Tempurung Kepala Janin Tak Terlihat, Ringgo Agus Rahman Panik Jika Sabai Harus Keguguran Lagi
Agar sistem kekebalan tubuh bekerja secara efektif, imun harus mampu mengenali benda asing seperti virus atau bakteri ketika memasuki tubuh.
Protein yang dikenal sebagai sitokin merupakan bagian dari respon imun tubuh terhadap infeksi.
Selain mengenali adanya infeksi, sitokin mengirim pesan ke sel yang tidak terinfeksi agar mereka bersiap diri untuk menghadapi serangan.
Sitokin juga memberi sinyal pada enzim yang membantu melawan infeksi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sitokin tidak hanya bekerja paling baik selama tidur, tetapi sebenarnya diproduksi ketika seseorang tertidur.
Studi lain menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih banyak juga memiliki reaksi yang lebih baik terhadap vaksin.
Artinya, mereka memiliki kekebalan yang lebih baik terhadap penyakit yang diberikan vaksin daripada mereka yang kurang tidur.
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | aljazeera.com |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Okki Margaretha |