Karena kondisinya yang kelelahan, dokter Soi juga beberapa kali tergelincir dan jatuh.
Saat sudah dekat ke puncak bukit, mereka melihat ada sebuah gubuk kecil di kejauhan.
Semakin dekat, dokter Soi dapat melihat gubuk kecil itu berada di tengah-tengah sebuah peternakan.
Di sana ada sekitar enam orang yang terdiri dari dua wanita tua dan empat anak.
Mereka terlihat sangat senang saat melihat dokter Soi datang bersama asistennya.
Melihat pemandangan itu, dokter Soi tak kuasa menahan air matanya.
Air mata dokter Soi pun tak terbendung lagi dan mengalir deras di pipinya, tetapi ia berusaha menutupinya dan mengalihkan pembicaraan.
Lalu dokter Soi segera memeriksa anak yang sakit agar segera bisa kembali sebelum gelap.
Pasti sangat sulit untuk kembali pulang menyusuri jalan yang curam saat petang hari.
Setelah memeriksa, rupanya anak itu mengalami demam dan sakit tenggorokan.
Dokter Soi lalu meminta ibu anak itu untuk selalu memantau kondisi anaknya.
Tiga hari kemudian, dokter Soi mendapat kabar bahwa anak itu telah pulih.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | TribunStyle,World of Buzz |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |