Dalam istilah pemahaman kekebalan komunitas yang terjadi saat ini, Dicky menyebut, data WHO secara global di dunia baru sekitar 3 persen yang kemungkinan memiliki kekebalan Covid-19.
"Masih besar yang rentan terkena, masih 90 persen lebih," jelas dia.
Apakah penyintas Covid-19 kebal?
Terkait hal itu, Dicky menjelaskan, virus corona Covid-19 adalah penyakit baru.
Sehingga para ilmuwan belum banyak tahu karakter dan sifat virus tersebut.
Termasuk apakah seseorang yang terinfeksi dan sembuh bisa memiliki kekebalan langsung belum ada jawaban pasti.
"Masih diteliti, kami ilmuwan menjawab sesuai dengan data dan literatur terkini. Sehingga kami selalu tekankan bahwa pencegahan lebih baik dari mengobati," kata Dicky.
Dia memaparkan, Covid-19 memang disebut-sebut sebagai penyakit paru-paru. Tetapi belakangan penelitian membuktikan seseorang yang terinfeksi juga mengalami dampak organ vital lain seperti jantung, otak, ginjal, hati dan pembuluh darah.
"Pada usia dewasa muda ancaman kematian disebutkan juga tinggi karena adanya pembekuan darah," ujar dia.
Strategi menghadapi pandemi
Strategi pertama yang dilakukan dalam setiap pandemi adalah memperbanyak jangkauan testing.
Panggil Buah Hati dengan Sebutan Little Star, Ini Doa Rizky Febian Usai Mahalini Melahirkan Anak Pertama
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |